
Pentingnya Masa Emas 20-30 Tahun untuk Kekuatan Tulang di Masa Depan
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanRIO DE JANEIRO – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan diakhirinya pendudukan Israel dan pendirian negara Palestina yang berdaulat dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS, Senin (7/7/2025).
Seruan ini disampaikan Lula dalam sesi khusus yang membahas Perdamaian, Keamanan, dan Reformasi Tata Kelola Global di Rio de Janeiro.
Dalam pidatonya, Lula menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap situasi kemanusiaan di Gaza dan menyoroti meningkatnya eskalasi militer Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
"Tidak ada alasan sama sekali untuk membenarkan tindakan teroris yang dilakukan Hamas," ujar Lula tegas, sebagaimana dikutip dari laman resmi BRICS.
Namun, Lula juga menekankan bahwa kecaman terhadap Hamas tidak boleh dijadikan dalih untuk membenarkan kekerasan sistematis yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Ia menuduh Israel melakukan tindakan yang mengarah pada genosida, termasuk pembunuhan warga sipil secara membabi buta dan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang.
"Negara-negara BRICS tidak boleh acuh terhadap praktik genosida. Dunia menyaksikan pembunuhan warga sipil tanpa pandang bulu, dan penggunaan kelaparan sebagai alat perang," tegas Lula.
Lula menyatakan bahwa satu-satunya solusi jangka panjang untuk perdamaian di Timur Tengah adalah melalui pengakuan terhadap negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
"Solusi dari konflik tersebut hanya akan mungkin terjadi dengan akhir dari pendudukan Israel serta pendirian negara Palestina yang berdaulat dengan batas-batasnya pada 1967," ujarnya.
Pernyataan ini mempertegas posisi Brasil dan negara-negara BRICS dalam mendukung pendekatan dua negara sebagai dasar penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Selain konflik di Gaza, Lula juga menyinggung berbagai pelanggaran hukum internasional lainnya, termasuk yang terjadi di Iran dan Ukraina.
Ia mengkritik keras lemahnya penerapan hukum internasional yang ia sebut sebagai "surat mati" di tengah meningkatnya konflik global pasca-Perang Dunia II.
Lula juga menyoroti ironi dalam alokasi anggaran negara-negara besar yang lebih memilih meningkatkan belanja militer ketimbang memenuhi janji mereka dalam Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) sebesar 0,7% dari PDB untuk membantu negara-negara berkembang.
"Lebih mudah untuk merancang 5% PDB ke belanja militer daripada mengalokasikan 0,7% yang telah dijanjikan untuk ODA. Ini bukan soal ketersediaan sumber daya, tetapi soal kurangnya prioritas politis," tandasnya.
Pidato Lula memperkuat posisi BRICS sebagai blok negara berkembang yang menantang dominasi negara-negara Barat dalam tatanan global.
Seruan Brasil untuk reformasi tata kelola global, penegakan hukum internasional yang adil, serta penyelesaian damai berbagai konflik menjadi salah satu sorotan penting dalam KTT BRICS kali ini.*
(bi/a008)
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanMEDAN Unit Reskrim Polsek Medan Baru berhasil mengamankan dua pria yang diduga pelaku pencurian panel lampu lalu lintas milik Dinas Perhu
Hukum dan KriminalSEMARANG Banjir masih menggenangi Jalur Pantura SemarangSurabaya, tepatnya di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2
PeristiwaJAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag), s
PemerintahanJAKARTA Pengguna aplikasi penghasil uang kini memiliki kesempatan menarik untuk mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp101.000 hanya deng
EntertainmentPALEMBANG Polda Sumatera Selatan berhasil menangkap empat tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan bayi yang beroperasi di
Hukum dan KriminalJAKARTA Badan Bank Tanah bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan mengoptimalkan pe
PemerintahanJAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025 yang akan
PolitikJAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (
PemerintahanJAKARTA Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
Pemerintahan