
Pentingnya Masa Emas 20-30 Tahun untuk Kekuatan Tulang di Masa Depan
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanWASHINGTON – Kebijakan tarif impor baru sebesar 50% yang diumumkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap kopi asal Brasil mulai menimbulkan keguncangan di pasar global.
Dikhawatirkan, harga secangkir kopi di Negeri Paman Sam akan melambung tinggi melampaui rekor sebelumnya.
Dilansir Reuters, Jumat (11/7/2025), kebijakan tarif tersebut dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus 2025. Brasil sendiri adalah produsen dan pengekspor kopi terbesar di dunia, sementara AS merupakan konsumen terbesar kopi, dengan lebih dari 200 juta warga Amerika mengonsumsi kopi setiap hari.
Impor Terbesar, Risiko Terbesar
Pada tahun 2024, AS mengimpor lebih dari 8 juta kantong kopi (60 kg/kantong) dari Brasil. Angka ini menyumbang hampir sepertiga dari total konsumsi nasional. Namun, tarif 50% diprediksi akan menghambat pengiriman baru dan mengganggu rantai pasok kopi ke AS.
Michael Nugent, pialang dari MJ Nugent & Co, memperingatkan bahwa baik eksportir Brasil maupun pemanggang kopi di AS tidak akan mampu menyerap beban tarif yang sangat tinggi tersebut.
"Brasil akan mencari pasar alternatif, sementara AS akan mengalihkan pasokan dari Kolombia, Vietnam, atau Honduras. Namun pasokan dari negara-negara itu tidak bisa menggantikan Brasil sepenuhnya," ujar Nugent.
Petani Brasil Waswas, Pasar Global Goyah
Harga kopi Arabika telah naik lebih dari 70% sepanjang 2024 akibat pengetatan pasokan. Ketidakpastian kebijakan tarif menambah tekanan pasar, dengan harga naik lagi sebesar 1,3% pada Kamis (10/7).
Paulo Armelin, produsen kopi asal Brasil yang memasok langsung ke pasar AS, mengaku khawatir. Ia menyatakan bahwa banyak kliennya di AS tidak akan bertahan secara bisnis jika tarif ini diberlakukan. Armelin mempertimbangkan mengalihkan ekspor ke Eropa, terutama Jerman.
Diplomasi Diharapkan, Tapi Belum Ada Kepastian
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyebut bahwa komoditas seperti buah tropis dan rempah-rempah berpotensi dikecualikan dari tarif, tergantung hasil negosiasi bilateral. Namun, kopi belum termasuk dalam daftar tersebut.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Cecafe (Asosiasi Eksportir Kopi Brasil), Eduardo Heron, mendesak pendekatan diplomatik agar kopi dimasukkan dalam daftar pengecualian tarif.
"Jika tidak ada pengecualian, ekspor kopi Brasil ke AS bisa terhenti total," ujar Heron.
Dengan minimnya produksi kopi domestik AS—terbatas hanya di Hawaii dan sebagian kecil California—lonjakan harga kopi di pasaran domestik hampir tak terhindarkan jika tarif tetap diberlakukan.*
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanMEDAN Unit Reskrim Polsek Medan Baru berhasil mengamankan dua pria yang diduga pelaku pencurian panel lampu lalu lintas milik Dinas Perhu
Hukum dan KriminalSEMARANG Banjir masih menggenangi Jalur Pantura SemarangSurabaya, tepatnya di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2
PeristiwaJAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag), s
PemerintahanJAKARTA Pengguna aplikasi penghasil uang kini memiliki kesempatan menarik untuk mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp101.000 hanya deng
EntertainmentPALEMBANG Polda Sumatera Selatan berhasil menangkap empat tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan bayi yang beroperasi di
Hukum dan KriminalJAKARTA Badan Bank Tanah bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan mengoptimalkan pe
PemerintahanJAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025 yang akan
PolitikJAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (
PemerintahanJAKARTA Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
Pemerintahan