BREAKING NEWS
Selasa, 22 Juli 2025

Impor Kopi Dikenai Tarif 50%, Konsumen AS Siap-Siap Bayar Mahal

Justin Nova - Jumat, 11 Juli 2025 10:30 WIB
90 view
Impor Kopi Dikenai Tarif 50%, Konsumen AS Siap-Siap Bayar Mahal
ilustrasi secangkir kopi (foto : AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON – Kebijakan tarif impor baru sebesar 50% yang diumumkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap kopi asal Brasil mulai menimbulkan keguncangan di pasar global.

Dikhawatirkan, harga secangkir kopi di Negeri Paman Sam akan melambung tinggi melampaui rekor sebelumnya.

Dilansir Reuters, Jumat (11/7/2025), kebijakan tarif tersebut dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus 2025. Brasil sendiri adalah produsen dan pengekspor kopi terbesar di dunia, sementara AS merupakan konsumen terbesar kopi, dengan lebih dari 200 juta warga Amerika mengonsumsi kopi setiap hari.

Impor Terbesar, Risiko Terbesar

Pada tahun 2024, AS mengimpor lebih dari 8 juta kantong kopi (60 kg/kantong) dari Brasil. Angka ini menyumbang hampir sepertiga dari total konsumsi nasional. Namun, tarif 50% diprediksi akan menghambat pengiriman baru dan mengganggu rantai pasok kopi ke AS.

Michael Nugent, pialang dari MJ Nugent & Co, memperingatkan bahwa baik eksportir Brasil maupun pemanggang kopi di AS tidak akan mampu menyerap beban tarif yang sangat tinggi tersebut.

"Brasil akan mencari pasar alternatif, sementara AS akan mengalihkan pasokan dari Kolombia, Vietnam, atau Honduras. Namun pasokan dari negara-negara itu tidak bisa menggantikan Brasil sepenuhnya," ujar Nugent.

Petani Brasil Waswas, Pasar Global Goyah

Harga kopi Arabika telah naik lebih dari 70% sepanjang 2024 akibat pengetatan pasokan. Ketidakpastian kebijakan tarif menambah tekanan pasar, dengan harga naik lagi sebesar 1,3% pada Kamis (10/7).

Paulo Armelin, produsen kopi asal Brasil yang memasok langsung ke pasar AS, mengaku khawatir. Ia menyatakan bahwa banyak kliennya di AS tidak akan bertahan secara bisnis jika tarif ini diberlakukan. Armelin mempertimbangkan mengalihkan ekspor ke Eropa, terutama Jerman.

Diplomasi Diharapkan, Tapi Belum Ada Kepastian

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyebut bahwa komoditas seperti buah tropis dan rempah-rempah berpotensi dikecualikan dari tarif, tergantung hasil negosiasi bilateral. Namun, kopi belum termasuk dalam daftar tersebut.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Cecafe (Asosiasi Eksportir Kopi Brasil), Eduardo Heron, mendesak pendekatan diplomatik agar kopi dimasukkan dalam daftar pengecualian tarif.

"Jika tidak ada pengecualian, ekspor kopi Brasil ke AS bisa terhenti total," ujar Heron.

Dengan minimnya produksi kopi domestik AS—terbatas hanya di Hawaii dan sebagian kecil California—lonjakan harga kopi di pasaran domestik hampir tak terhindarkan jika tarif tetap diberlakukan.*

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru