Ahmedabad, India - Laporan awal dari Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) mengungkap temuan mengejutkan terkait jatuhnya pesawat Air IndiaBoeing 787 Dreamliner tujuan London dari Ahmedabad yang menewaskan 260 orang pada bulan lalu.
Menurut laporan yang dirilis Sabtu (12/7), sakelar bahan bakar kedua mesin pesawat secara misterius berpindah dari posisi "run" ke "cut-off" sesaat setelah lepas landas, menyebabkan hilangnya daya dorong secara tiba-tiba.
Rekaman CCTV bandara menunjukkan bahwa turbin udara ram—sumber energi cadangan—langsung aktif tidak lama setelah pesawat tinggal landas, menandakan adanya kegagalan daya utama dari mesin.
Tak lama kemudian, salah satu pilot terdengar dalam rekaman kokpit bertanya kepada rekannya:
Laporan tidak menjelaskan lebih lanjut siapa di antara Kapten Sumeet Sabharwal (56) dan Kopilot Clive Kunder (32) yang berbicara dalam percakapan tersebut, atau siapa yang mengirimkan sinyal darurat "Mayday, Mayday, Mayday" sebelum pesawat jatuh.
Pertanyaan Besar Seputar Sakelar
Sakelar bahan bakar—yang seharusnya hanya dimatikan di gerbang bandara atau dalam kondisi darurat seperti kebakaran mesin—berpindah ke posisi "cut-off" hanya dalam waktu satu detik antar sakelar, waktu yang hampir bersamaan menurut pakar penerbangan John Nance.
"Seorang pilot tidak akan mematikan sakelar bahan bakar selama penerbangan, apalagi saat pendakian," kata Nance.