BREAKING NEWS
Kamis, 07 Agustus 2025

Jepang Peringati 80 Tahun Bom Atom Hiroshima, Seruan Perdamaian Menggema dari Kota yang Pernah Hancur

Paul Antonio Hutapea - Rabu, 06 Agustus 2025 11:53 WIB
34 view
Jepang Peringati 80 Tahun Bom Atom Hiroshima, Seruan Perdamaian Menggema dari Kota yang Pernah Hancur
6 Agustus 1945 Kota Hiroshima luluhlantak dibom atom oleh Amerika. (Dok. Angkatan Udara AS)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JEPANG- Jepang memperingati 80 tahun tragedi bom atom Hiroshima dengan menggelar doa dan mengheningkan cipta di Taman Peringatan Perdamaian, Rabu pagi.

Upacara khidmat tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri Shigeru Ishiba, pejabat nasional, diplomat dari berbagai negara, serta ribuan warga.

Perdana Menteri Jepang Shigeru ishiba menyampaikan pidato pada Peringatan 80 Tahun Bom Atom Hiroshima. (Foto: X)

Dalam suasana yang hening dan penuh makna, Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui kembali mengingatkan dunia akan pentingnya perdamaian dan ancaman nyata dari senjata nuklir.

"Jepang adalah satu-satunya negara yang pernah mengalami bom atom dalam perang. Kami mewakili rakyat yang mendambakan perdamaian sejati dan abadi," ujar Matsui.

Pada 6 Agustus 1945, bom atom pertama yang dijuluki "Little Boy" dijatuhkan oleh Amerika Serikat ke Hiroshima, menewaskan 78.000 orang seketika. Tiga hari kemudian, bom kedua menghantam Nagasaki, mempercepat kekalahan Jepang dan mengakhiri Perang Dunia II.

Total korban tewas akibat dua bom tersebut mencapai lebih dari 200.000 jiwa, termasuk mereka yang meninggal akibat radiasi, luka bakar, dan penyakit jangka panjang.

Para penyintas yang dikenal dengan sebutan "hibakusha" selama bertahun-tahun mengalami diskriminasi sosial karena dianggap membawa penyakit yang bisa menular ke keturunan. Pada tahun ini, jumlah hibakusha yang masih hidup turun di bawah 100.000 untuk pertama kalinya.

Pada 2024, organisasi penyintas bom atom Jepang, Nihon Hidankyo, menerima Hadiah Nobel Perdamaian atas upaya global mereka dalam menyuarakan pelucutan senjata nuklir.

Dalam pidatonya, Wali Kota Matsui menyampaikan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan militer global dan kembali maraknya perlombaan senjata.

"Tren percepatan pembangunan militer di seluruh dunia dan gagasan bahwa senjata nuklir penting untuk pertahanan nasional merupakan ancaman bagi perdamaian," ucapnya.

Ia juga menilai bahwa Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) kini berada di ambang disfungsi, dan mendesak pemerintah Jepang untuk meratifikasi Perjanjian Larangan Senjata Nuklir (TPNW) yang mulai berlaku sejak 2021.

Meski telah disahkan oleh lebih dari 70 negara, negara-negara pemilik senjata nuklir seperti AS dan Rusia menolak perjanjian itu, dengan alasan senjata nuklir diperlukan sebagai bentuk pertahanan. Jepang sendiri belum meratifikasi perjanjian tersebut, mengklaim bahwa perlindungan nuklir AS masih diperlukan dalam kerangka aliansi pertahanan.

Momen Refleksi Global

Peringatan tahun ini tidak hanya menjadi momen duka, tetapi juga refleksi global atas ancaman nuklir yang masih membayangi dunia. Dengan konflik dan ketegangan geopolitik yang belum surut, pesan dari Hiroshima kembali menggaungkan satu hal: jangan pernah lagi ada bom atom dijatuhkan ke umat manusia.*

(oz/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru