BREAKING NEWS
Selasa, 19 Agustus 2025

Pemecatan Kepala BLS Dinilai Politis, Trump Tunjuk E.J. Antoni Sebagai Pengganti

Justin Nova - Selasa, 12 Agustus 2025 09:26 WIB
Pemecatan Kepala BLS Dinilai Politis, Trump Tunjuk E.J. Antoni Sebagai Pengganti
E.J. Antoni. (foto: tangkapan layar yt Texas Public Policy Foundation)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON DC — Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara resmi menunjuk ekonom konservatif E.J. Antoni sebagai calon pemimpin Bureau of Labor Statistics (BLS), menggantikan Erika McEntarfer yang diberhentikan awal Agustus 2025.

Penunjukan Antoni diumumkan Trump melalui unggahan di platform Truth Social, menyusul laporan ketenagakerjaan terbaru yang menunjukkan perlambatan signifikan pertumbuhan lapangan kerja di AS.

"Ekonomi kita sedang booming, dan E.J. akan memastikan angka-angka yang dirilis JUJUR dan AKURAT," tulis Trump dalam pernyataannya.

Baca Juga:

McEntarfer, yang baru menjabat sebagai Komisioner BLS sejak awal 2024, diberhentikan mendadak pada 1 Agustus, tak lama setelah BLS menerbitkan data ketenagakerjaan Juli yang menunjukkan pelemahan, serta revisi turun terhadap dua bulan sebelumnya.

Trump menuding laporan tersebut dipolitisasi, meski tidak menyertakan bukti konkret.

Ia juga menyoroti bahwa McEntarfer sebelumnya diangkat oleh Presiden Joe Biden.

Sejumlah ekonom dari berbagai latar belakang politik menanggapi pemecatan ini dengan keprihatinan, menyebut langkah tersebut sebagai preseden yang dapat mengancam independensi lembaga statistik nasional.

McEntarfer dikenal memiliki rekam jejak panjang di pemerintahan federal, termasuk di Biro Sensus dan Departemen Keuangan, serta pernah menjabat sebagai ekonom senior Gedung Putih.

"Pemecatan ini dapat mengikis kredibilitas BLS sebagai lembaga yang selama ini menjadi acuan global dalam statistik ketenagakerjaan," kata William Beach, mantan Komisioner BLS yang diangkat oleh Trump dan tetap menjabat di era Biden.

Antoni, yang kini menjabat sebagai kepala ekonom di Heritage Foundation dan senior fellow di Unleash Prosperity, dikenal luas sebagai pengkritik vokal terhadap metodologi dan hasil revisi data BLS.

Ia menyerukan audit menyeluruh terhadap seluruh proses di BLS, mulai dari pengumpulan data hingga publikasi, dan berkomitmen meningkatkan transparansi publik terhadap data yang dirilis lembaga tersebut.

Antoni juga merupakan salah satu penyusun panduan kebijakan Project 2025, yang mendorong pelibatan pejabat politik di berbagai lembaga federal, termasuk di bawah Departemen Tenaga Kerja.

"Kurangnya representasi konservatif di lembaga-lembaga statistik menjadi salah satu alasan mengapa kita melihat banyak masalah pada data," ungkap Antoni dalam sebuah podcast bersama Steve Bannon.

Penunjukan Antoni saat ini masih memerlukan konfirmasi dari Senat AS.

Langkah ini memperkuat sinyal bahwa Trump berupaya melakukan restrukturisasi lembaga statistik federal di periode keduanya.

Dalam rancangan anggaran 2026, Presiden Trump juga mengusulkan pemindahan BLS ke Departemen Perdagangan, sejajar dengan Biro Sensus dan Biro Analisis Ekonomi.

Usulan tersebut mencakup pengurangan anggaran dan personel, yang menambah tantangan terhadap independensi operasional lembaga.

Di sisi lain, laporan ketenagakerjaan terbaru menunjukkan pertumbuhan rata-rata hanya 35.000 pekerjaan dalam tiga bulan terakhir.

Hal ini memicu tekanan terhadap bank sentral AS (The Fed) untuk mengevaluasi kebijakan suku bunga yang bertahan tinggi di tengah perlambatan ekonomi.

Dengan ditunjuknya E.J. Antoni, arah BLS ke depan diperkirakan akan mengalami penyesuaian signifikan, baik dalam kebijakan internal maupun hubungan eksternal dengan pelaku pasar dan lembaga keuangan.

Meski begitu, sejumlah pengamat menegaskan pentingnya menjaga integritas data agar tetap menjadi sumber terpercaya bagi kebijakan ekonomi, bisnis, dan publik secara luas.*

(bb/a008)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Tarif Impor 32 Persen AS Ditunda, Airlangga: Indonesia Masih dalam Proses Negosiasi
Telepon 15 Menit Prabowo–Trump: Komitmen Baru untuk Dunia yang Lebih Stabil?
komentar
beritaTerbaru