BREAKING NEWS
Rabu, 10 September 2025

Istri Mantan PM Nepal Tewas Terjebak di Rumah Saat Dibakar Demonstran

Paul Antonio Hutapea - Rabu, 10 September 2025 10:06 WIB
Istri Mantan PM Nepal Tewas Terjebak di Rumah Saat Dibakar Demonstran
Gedung parlemen Nepal dibakar demonstran. (foto: jist.news/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KATHMANDU — Gelombang protes besar-besaran yang melanda Nepal kembali menelan korban jiwa.

Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan Perdana Menteri Nepal Jhalanath Khanal, meninggal dunia pada Selasa (9/9/2025) setelah rumahnya di kawasan elite Dallu, Kathmandu dibakar oleh massa demonstran.

Melansir Hindustan Times, Rabu (10/9), media lokal Khabarhub melaporkan bahwa Chitrakar sempat terjebak di dalam rumah saat kobaran api melalap bangunan tersebut.

Baca Juga:

Ia kemudian dilarikan dalam kondisi kritis ke Rumah Sakit Kirtipur Burn, dengan luka bakar serius, termasuk di bagian paru-paru.

Meski sempat mendapat perawatan intensif, tim medis menyatakan nyawanya tak tertolong.

Baca Juga:

Ia dinyatakan meninggal dunia pada malam hari saat masih berada di ruang perawatan khusus.

Aksi demonstrasi yang awalnya dipicu oleh kemarahan generasi muda terhadap maraknya korupsi, tingginya angka pengangguran, serta kebijakan kontroversial pemerintah yang sempat memblokir akses ke 26 platform media sosial, kini telah berubah menjadi salah satu kerusuhan paling serius di Nepal dalam beberapa dekade terakhir.

Larangan yang mencakup platform populer seperti Facebook dan X (Twitter) tersebut memicu kemarahan publik luas.

Meskipun larangan itu telah dicabut pada Senin malam, massa tetap turun ke jalan dalam jumlah besar.

Sejumlah gedung pemerintahan, termasuk gedung parlemen di Kathmandu, dilaporkan dibakar.

Beredar pula video viral yang memperlihatkan Menteri Keuangan Bishnu Paudel diduga dipukuli oleh massa, meski kebenaran video tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.

Akibat eskalasi kerusuhan, Bandara Internasional Tribhuvan, Kathmandu, sempat ditutup sementara, menyebabkan gangguan besar pada jadwal penerbangan domestik maupun internasional.

Presiden Nepal, Ram Chandra Poudel, dalam pernyataan resminya meminta massa untuk menghentikan aksi kekerasan dan menempuh dialog demi mencegah krisis nasional yang lebih luas.

"Nepal membutuhkan kedamaian, bukan pembakaran. Saya mengimbau para demonstran untuk berdialog demi masa depan negara ini," tegas Presiden Poudel.

Melihat situasi yang memburuk, Pemerintah India melalui Kementerian Luar Negeri mengeluarkan imbauan darurat kepada warganya yang tinggal di Nepal untuk tetap berada di rumah, menghindari keramaian, dan selalu mengikuti arahan otoritas setempat serta Kedutaan Besar India di Kathmandu.

Rajyalaxmi Chitrakar dikenal sebagai sosok pendukung aktif kegiatan sosial dan politik selama suaminya, Jhalanath Khanal, menjabat sebagai Perdana Menteri Nepal pada 2011.

Khanal merupakan tokoh senior dari partai Communist Party of Nepal (Unified Marxist–Leninist) dan mundur dari jabatannya setelah mendapat tekanan politik dari internal partai.

Tragedi yang menimpa Chitrakar menambah daftar panjang korban dalam aksi unjuk rasa yang kini disebut sebagai "Pemberontakan Gen Z" oleh sejumlah pengamat politik setempat, menyoroti peran dominan kaum muda dalam gelombang protes ini.*

(bi/a008)

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
KPK Segera Umumkan Tersangka Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag
Banjir di Bali: Polda Bali Temukan 5 Korban Meninggal, 6 Masih Dilaporkan Hilang
Gerbrak kembali Guncang Jakarta,desak APH Segera Periksa Gubernur, Ketua DPRD Sumut dan Baharuddin Siagian
Gerak Cepat Atasi Banjir di Denpasar, Gubernur Koster Salurkan Dana BTT dan Tinjau Lokasi Terdampak
Kerusuhan Nepal Memanas: Menteri Keuangan Dipukuli dan Dibuang ke Sungai, PM Mengundurkan Diri
Denpasar Dilanda Banjir Besar! Puluhan Rumah Terendam, Jalanan Tergenang
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru