Washington D.C. – Direktur FBIKash Patel menghadapi tekanan besar setelah memberikan pernyataan keliru dalam penyelidikan awal kasus pembunuhan tokoh konservatif Charlie Kirk.
Patel sempat menyatakan bahwa pelaku penembakan telah ditahan, padahal tersangka Tyler Robinson (22) saat itu masih buron.Pernyataan tersebut langsung dibantah oleh Gubernur Utah Spencer Cox, yang memastikan bahwa pelaku masih dalam pengejaran. Dua pria yang sempat diamankan oleh aparat ternyata bukan pelaku dan telah dibebaskan.
Kesalahan ini memicu kekhawatiran publik atas kredibilitas FBI di bawah kepemimpinan Patel. Ia kini harus bersiap menghadapi sidang pengawasan Kongres yang dijadwalkan pekan depan. Sidang tersebut tak hanya akan membahas penanganan kasus Kirk, tetapi juga kebijakan kontroversial yang Patel terapkan sejak menjabat."Karena skeptisisme yang dimiliki beberapa anggota Senat, sangat penting baginya untuk tampil sangat baik dalam sidang pengawasan ini," ujar Gregory Brower, mantan pejabat FBI, dikutip dari AP News, Minggu (14/9/2025).
? Fokus Kritik dan Sidang KongresDi Kongres, Partai Demokrat disebut akan menyoroti sejumlah isu sensitif, termasuk:
Pembersihan pejabat senior FBI yang dilakukan Patel pada Agustus 2025, yang kini digugat karena dituding bermotif politik.Fokus kebijakan FBI yang bergeser ke isu imigrasi ilegal dan kejahatan jalanan, alih-alih korupsi publik dan kontraintelijen.
Penanganan berkas Jeffrey Epstein, penggunaan poligraf terhadap agen, hingga pengangkatan Dan Bongino sebagai wakil direktur.Sementara itu, Partai Republik diperkirakan akan memberikan dukungan kepada Patel atau mengalihkan kritik kepada penentang FBI.
? Dukungan Trump vs Sorotan Publik
Meski mendapat dukungan dari mantan Presiden Donald Trump, kegaduhan informasi awal terkait pembunuhan Kirk memperburuk citra FBI di mata publik. Apalagi, mendiang Charlie Kirk dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan Trump dan gerakan konservatif Amerika.FBI akhirnya berhasil membujuk pelaku Tyler Robinson untuk menyerahkan diri, setelah menyebarluaskan foto-fotonya. Patel menyebut publikasi tersebut sebagai "terobosan penting", namun kritik atas kesalahan awal belum mereda.*