BATUBARA — Organisasi masyarakat Islam Al Jam'iyatul Washliyah Kabupaten Batubara menyoroti penyebaran HIV/AIDS yang dinilai kian mengkhawatirkan.
Ketua Pengurus Daerah (PD) Al Washliyah Batubara, Ustaz H Al As'ari S.Ag, M.Si, menyebut salah satu sumber penyebaran penyakit tersebut berasal dari aktivitas kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).
"Kami memiliki informasi bahwa kelompok LGBT ini secara rutin menggelar pesta di lokasi-lokasi tersembunyi. Kegiatan itu sangat memprihatinkan dan berpotensi mengundang bala dari Allah SWT," kata Al As'ari kepada wartawan, Sabtu (31/5/2025).
Al Washliyah Batubara mendesak pemerintah daerah dan aparat kepolisian, khususnya Polres Batubara, agar lebih selektif dalam mengeluarkan izin keramaian.
Ia juga meminta para kepala desa untuk tidak gegabah dalam memberikan rekomendasi izin kepada penyelenggara acara yang berpotensi menyimpang.
"Seluruh kepala desa se-Kabupaten Batubara jangan mempermudah keluarnya surat rekomendasi untuk acara yang bisa merusak moral generasi," tegasnya.
Al As'ari menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga anak-anak dari pengaruh negatif. Ia juga mengimbau masyarakat agar kembali merujuk pada ajaran agama sebagai benteng moral.
"Perilaku LGBT bukan takdir, melainkan penyimpangan yang bisa dicegah. Dalam ajaran Islam, perilaku ini jelas dilarang dan dikenai hukuman berat," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa tindakan pembiaran terhadap perilaku menyimpang hanya akan memperparah kerusakan moral dan memperbesar potensi penyebaran penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS.
Sebagai ormas Islam, Al Washliyah menyatakan sikap tegas menolak segala bentuk normalisasi perilaku LGBT. Mereka meminta masyarakat lebih peka terhadap fenomena sosial yang dinilai bisa membahayakan masa depan generasi bangsa.