
Saatnya Kamu Tampil dan Bersinar! Indonesian Idol Season XIV Resmi Diumumkan
JAKARTA Ajang pencarian bakat paling bergengsi di Indonesia, Indonesian Idol, resmi mengumumkan kembalinya Season XIV tahun ini. Kabar m
EntertainmentJAKARTA -Saraf terjepit bukanlah kondisi sepele yang bisa sembuh dengan sendirinya. Dokter spesialis saraf dari DRI Clinic, dr. Irca Ahyar, Sp.N, DFIDN, menegaskan bahwa pemulihan saraf terjepit membutuhkan terapi jangka panjang dan kesabaran tinggi.
Dalam keterangan resminya pada Selasa (27/5/2025), Irca menjelaskan bahwa banyak pasien keliru karena mengira nyeri akibat saraf terjepit akan hilang seiring waktu, padahal penyebab utamanya adalah perubahan struktur tulang belakang.
"Kalau strukturnya sudah berubah, maka nyeri akan terus berulang. Saraf yang terjepit tidak mungkin sembuh tanpa upaya perbaikan struktur tulang," tegasnya.
Baca Juga:
Saraf berbeda dengan jaringan lain seperti kulit. Menurut Irca, regenerasi saraf sangat lambat, sehingga terapi untuk memulihkan fungsinya tidak bisa dilakukan secara singkat.
"Separah apa pun saraf terjepit, selalu ada solusi treatment. Tapi jangan berharap hasil instan," ujarnya.
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan pasien adalah berhenti terapi ketika nyeri mulai reda. Padahal, keluhan bisa kembali jika akar masalahnya—struktur tulang—belum diperbaiki.
Sebelum memperbaiki posisi tulang, dokter harus terlebih dahulu merelaksasi otot-otot sekitar tulang belakang yang menegang. Proses ini memakan waktu karena otot terdiri dari banyak lapisan yang tidak bisa dilonggarkan sekaligus.
"Setelah otot cukup rileks, barulah kita bisa mulai memperbaiki posisi tulangnya. Inilah kenapa terapinya panjang," kata Irca.
Operasi memang bisa menjadi opsi cepat untuk mengatasi jepitan saraf, namun tetap memiliki risiko nyeri pascaoperasi, sehingga terapi tetap dibutuhkan dalam jangka panjang untuk hasil yang optimal.
Irca mengingatkan bahwa pemulihan saraf terjepit bukan hanya soal menghilangkan gejala, tetapi memastikan saraf dapat kembali berfungsi secara maksimal dan mencegah risiko kelumpuhan lokal.
"Kalau jarak antar tulangnya belum cukup longgar, saraf masih bisa terjepit. Maka, rasa nyeri itu pun masih akan muncul," jelasnya.
Pasien diminta untuk tidak cepat puas hanya karena gejala mereda. Selama celah di antara ruas tulang belum diperbaiki, risiko kekambuhan akan tetap tinggi.
JAKARTA Ajang pencarian bakat paling bergengsi di Indonesia, Indonesian Idol, resmi mengumumkan kembalinya Season XIV tahun ini. Kabar m
EntertainmentJAKARTA Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menegaskan bahwa informasi mengenai pemblokiran Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan p
NasionalSLEMAN Kasus dugaan pengeroyokan yang terjadi di lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, akhirnya diselesaikan secara damai
Hukum dan KriminalPEKANBARU Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru menetapkan lima orang preman sebagai tersangka dalam kasus pendudukan lahan milik w
Hukum dan KriminalDENPASAR Dalam upaya memperkuat kemitraan antara kepolisian dan pelaku usaha, Kapolsek Denpasar Selatan, AKP Agus Adi Apriyoga, S.I.K.,
NasionalBANGLI Demi menjaga keamanan, ketertiban, dan keselamatan berlalu lintas, personel Polsek Bangli, Polres Bangli, Polda Bali kembali melak
NasionalBANGLI Dalam rangka memperkuat koordinasi lintas institusi, Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Bangli, Dedi Nugroho, Amd.IP., SH, dan
NasionalBANGLI Guna menjaga stabilitas keamanan wilayah perairan dan kawasan pesisir, Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) Polres Bangli m
NasionalJEMBRANA Dalam rangka menjaga kelancaran dan ketertiban kegiatan adat, Babinsa Desa Budeng dari Koramil 161701/Negara, Serka I Gede Sem
NasionalJEMBRANA Pemerintah Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, menunjukkan komitmen serius dalam menjaga kelestarian lingkunga
Nasional