BREAKING NEWS
Selasa, 17 Juni 2025

Viral Anak Meninggal Usai Diduga Ditolak Rawat Inap, Dinkes Batam Rekomendasikan Evaluasi Layanan RSUD Embung Fatimah

Adelia Syafitri - Selasa, 17 Juni 2025 11:28 WIB
69 view
Viral Anak Meninggal Usai Diduga Ditolak Rawat Inap, Dinkes Batam Rekomendasikan Evaluasi Layanan RSUD Embung Fatimah
Seorang anak meninggal dunia setelah diduga ditolak untuk rawat inap di RSUD Embung Fatimah, pada Sabtu (14/6/2025) malam. (foto: Istimewa)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BATAM — Dinas Kesehatan Kota Batam merespons serius kasus viral yang menyebut seorang anak bernama Muhammad Alif Okto Karyanto (12) meninggal dunia setelah diduga ditolak untuk rawat inap di RSUD Embung Fatimah.

Kasus ini ramai diperbincangkan di media sosial dan menimbulkan sorotan publik terhadap pelayanan rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Batam, Didi Kusmarjadi, menyatakan pihaknya telah melakukan penelusuran dan menemui langsung manajemen RSUD Embung Fatimah untuk meminta klarifikasi atas insiden tersebut.

Baca Juga:

"Kami tadi sudah menganjurkan, walaupun pasien tidak memenuhi kriteria untuk dirawat secara emergency dengan BPJS Kesehatan, sebaiknya tetap dianjurkan untuk rawat inap," ujar Didi dalam keterangannya, Selasa (17/6/2025).

Didi menegaskan bahwa sebagai flagship rumah sakit milik pemerintah daerah, RSUD Embung Fatimah seharusnya mengutamakan aspek kemanusiaan, terlebih ketika pasien adalah anak-anak yang datang pada malam hari dan poliklinik sudah tutup.

Baca Juga:

"Sebaiknya pasien diterima saja, apalagi anak-anak. Kalau ada permintaan rawat inap dari keluarga dan datangnya malam hari, itu semestinya jadi pertimbangan penting," tegasnya.

Sebagai langkah perbaikan sistemik, Dinkes juga merekomendasikan agar RSUD Embung Fatimah segera membentuk Manajer On Duty (MOD).

Menurut Didi, keberadaan MOD akan membantu mengelola layanan non-medis dan administratif secara profesional, sehingga tenaga medis bisa fokus pada penanganan pasien.

"Kami juga merekomendasikan untuk dibentuk MOD, agar urusan di luar tindakan medis bisa ditangani secara cepat tanpa membebani dokter," jelas Didi.

Kejadian memilukan ini bermula ketika keluarga membawa Muhammad Alif ke UGD RSUD Embung Fatimah pada Sabtu (14/6/2025) malam.

Setelah hampir tiga jam menjalani penanganan, pihak rumah sakit menyampaikan bahwa Alif tidak termasuk kategori darurat, sehingga tidak dapat dirawat inap melalui BPJS Kesehatan.

Dengan keterbatasan biaya, keluarga memutuskan untuk membawa pulang Alif pada Minggu (15/6) pukul 02.30 WIB, setelah membeli obat secara mandiri.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Menangis Saat Dihadirkan, Tersangka 2 Ton Sabu Ngaku Dijebak
Menko Polhukam Pimpin Pemusnahan 2 Ton Sabu di Batam, Presiden Prabowo: Jadikan Indonesia 'Killing Ground' bagi Bandar Narkoba
Bertemu dari Aplikasi Kencan, Perempuan di Batam Dirampok Dua Pria Bersenjata Parang
Pasutri di Batam Ditangkap Usai Lakukan Perampokan Modus COD dan Mengaku Polisi
Fraksi PDIP Soroti Krisis Ekonomi dan Sosial di Medan, Desak Pemko Tidak Tutup Mata
Bawa Pasukan Berlayar, Warga Serbu Kantor Camat Sei Balai
komentar
beritaTerbaru