BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

PBB Peringatkan Trump: Pemangkasan Dana AIDS Bisa Picu 4 Juta Kematian pada 2029

- Jumat, 11 Juli 2025 15:22 WIB
PBB Peringatkan Trump: Pemangkasan Dana AIDS Bisa Picu 4 Juta Kematian pada 2029
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (foto: cnn)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WHASINGTON DC - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui laporan terbaru UNAIDS memperingatkan bahwa kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memangkas pendanaan program HIV/AIDS global berpotensi memicu bencana kemanusiaan.

Menurut Pembaruan AIDS Global 2025, kebijakan ini dapat menyebabkan empat juta kematian dan enam juta infeksi HIV tambahan pada tahun 2029.

Laporan ini menyoroti dampak dari keputusan Trump untuk memangkas Rencana Darurat Presiden AS untuk Penanggulangan AIDS (PEPFAR)—program kesehatan global terbesar yang pernah didanai satu negara untuk memerangi satu penyakit. Program ini diluncurkan oleh Presiden George W. Bush pada 2003 dan selama dua dekade menjadi tulang punggung dalam penanggulangan HIV/AIDS di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Program HIV di negara-negara miskin terguncang oleh gangguan keuangan besar yang tiba-tiba. Ini mengancam untuk membalikkan kemajuan selama bertahun-tahun dalam menanggulangi HIV," tulis laporan UNAIDS yang dikutip Al Jazeera dan Detik, Jumat (11/7/2025).

Selain faktor pemangkasan dana, laporan itu juga menyoroti berbagai ancaman lain terhadap keberhasilan program HIV global, seperti perang, ketimpangan ekonomi, pergeseran geopolitik, hingga krisis iklim yang menambah ketidakstabilan dan membebani kerja sama multilateral.

Kemajuan Terancam Terhenti

UNAIDS mencatat bahwa pada akhir 2024, jumlah infeksi HIV baru dan kematian akibat AIDS mencapai titik terendah dalam 30 tahun terakhir. Di Afrika Sub-Sahara—wilayah yang menyumbang separuh dari total kasus HIV global—terjadi penurunan infeksi baru hingga 56 persen.

Bahkan, lima negara di Afrika diperkirakan mampu mencapai target penurunan infeksi hingga 90 persen pada tahun 2030 dibandingkan tahun 2010. Namun, capaian ini terancam gagal jika sumber dana utama, termasuk dari AS, terputus.

Saat ini, berbagai negara masih memiliki stok obat antiretroviral dan layanan klinik untuk pengidap HIV/AIDS. Tetapi jika pendanaan dihentikan, klinik-klinik tersebut berisiko tutup dan upaya pencegahan bisa terhenti.

Populasi Rentan Paling Terdampak

Direktur Eksekutif UNAIDS, Winnie Byanyima, menekankan bahwa pencegahan HIV jauh lebih penting daripada sekadar pengobatan. Ia menambahkan, kelompok rentan sangat tergantung pada layanan komunitas untuk mencegah penyebaran HIV.

"Populasi kunci adalah yang paling terdampak. Mereka bergantung pada layanan dari pemimpin komunitas, dan mereka adalah yang pertama kehilangan akses," ujar Byanyima.

PBB juga mengingatkan bahwa sebelum Trump memangkas dana PEPFAR, beberapa negara donor—terutama negara Eropa—sudah lebih dulu mengurangi bantuan pembangunan, yang semakin memperparah situasi.

Dengan target mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat pada 2030, laporan ini menjadi peringatan keras bagi dunia, khususnya pemimpin negara-negara besar seperti Amerika Serikat.*

(d/j006)

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru