
Baru Sehari Menjabat, Menkeu Purbaya Bikin Kontroversi, BEM UI Desak Presiden Prabowo Untuk Copot?!
JAKARTA Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) secara tegas mendesak agar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dicopot
NasionalJAKARTA – Kematian merupakan bagian alami dari siklus kehidupan manusia.
Namun, proses yang terjadi pada tubuh setelah seseorang meninggal dunia sering kali menjadi pertanyaan yang menimbulkan rasa penasaran, bahkan ketakutan bagi sebagian orang.
Secara ilmiah, tubuh manusia mengalami serangkaian perubahan biologis yang terstruktur setelah kematian.
Baca Juga:
Dikutip dari situs resmi Cleveland Clinic, berikut lima tahapan utama yang terjadi pada tubuh setelah kematian, dilihat dari sudut pandang medis:
Baca Juga:
1. Otot Mengendur dan Organ Melepas Isinya
Sesaat setelah kematian, seluruh otot tubuh menjadi rileks, termasuk otot-otot yang mengontrol kandung kemih dan usus.
Hal ini menyebabkan tubuh bisa melepaskan isi perut atau urine secara spontan.
Selain itu, kulit juga mengendur, membuat struktur tulang wajah tampak lebih jelas.
2. Penurunan Suhu Tubuh Bertahap
Karena jantung berhenti berdetak, tubuh tidak lagi menghasilkan panas.
Suhu tubuh mulai menurun secara bertahap, yaitu sekitar 0,83 derajat Celsius per jam, hingga menyamai suhu lingkungan sekitar.
Tahapan ini dikenal dengan istilah algor mortis.
3. Pengendapan Darah karena Gravitasi (Livor Mortis)
Tanpa adanya sirkulasi darah, gaya gravitasi menyebabkan darah terkumpul di bagian tubuh yang paling rendah.
Akibatnya, area tersebut bisa tampak berwarna kemerahan atau keunguan.
Kondisi ini dikenal dengan istilah livor mortis, dan dapat digunakan dalam forensik untuk memperkirakan waktu kematian.
4. Kekakuan Sementara pada Tubuh (Rigor Mortis)
Beberapa jam setelah kematian, tubuh akan mulai mengalami kekakuan otot, dimulai dari wajah dan leher, lalu menjalar ke bagian tubuh lainnya.
Fase rigor mortis ini bisa bertahan selama 24–72 jam, tergantung kondisi lingkungan.
5. Pembusukan dan Pelepasan Kekakuan
Seiring berjalannya waktu, kekakuan tersebut akan menghilang karena proses dekomposisi.
Enzim dalam tubuh dan bakteri mulai memecah jaringan, menandai awal dari tahap pembusukan.
Proses ini bisa berlangsung cepat atau lambat tergantung suhu dan kelembapan lingkungan.
Meskipun terdengar tidak nyaman, memahami proses ini dapat membantu masyarakat melihat kematian sebagai proses biologis yang alami.
Selain itu, pemahaman ini juga penting dalam konteks kedokteran forensik dan pelayanan pemulasaraan jenazah.*
(tb/a008)
JAKARTA Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) secara tegas mendesak agar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dicopot
NasionalJAKARTA Dengan tantangan defisit APBN, ketimpangan fiskal daerah, dan tekanan global, Purbaya diharapkan membawa warna baru dan solusi kon
NasionalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mempelajari secara serius 11 tuntutan antikorupsi yang disampaikan oleh Indones
NasionalSUMUT Harga cabai merah di sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali meroket tajam. Berdasarkan data resmi yang dihimpun
EkonomiTAPSEL Sekitar 600an warga dari 10 desa di Kecamatan Angkola Timur dan Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera U
BeritaSUMATERA UTARA Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara melakukan monitoring ke sejumlah nag
PemerintahanBogor, Jawa Barat Presiden RI Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun secara langsung kepada Pres
NasionalDoha, Qatar Pemerintah Qatar menyatakan kecaman keras terhadap serangan udara yang dilakukan oleh militer Israel di ibu kota Doha pada S
InternasionalDoha, Qatar Militer Israel pada Selasa (9/9/2025) mengonfirmasi telah melakukan serangan udara ke ibu kota Qatar, Doha, dengan target pi
InternasionalJAKARTA Pendakwah ternama sekaligus pemilik travel haji Uhud Tour, Ustaz Khalid Basalamah, telah rampung menjalani pemeriksaan oleh Komisi
Nasional