JAKARTA - Ramainya informasi mengenai aksi demonstrasi dan penjarahan di media sosial dalam sepekan terakhir mulai memicu dampak psikologis bagi masyarakat.
Sejumlah orang mengaku mengalami kecemasan (anxiety), panic attack, bahkan gejala fisik seperti sesak napas dan mual akibat terpapar konten kekerasan secara terus-menerus.
Keluhan tersebut banyak disampaikan melalui media sosial, seperti TikTok dan Instagram. Beberapa netizen menyebut kondisi emosional mereka makin rentan setelah menyaksikan video bentrok antara aparat dan demonstran.
"Dari tanggal 28 aku nggak tenang, isi kepala jauh banget, overthinking kemana-mana, dan sudah mulai mual, nggak fokus," tulis seorang pengguna TikTok.
Hal serupa dialami Siska (26), pegawai swasta di Jakarta yang sedang hamil. Ia menyatakan gejala anxiety yang dirasakannya makin kuat ketika melihat konten kekerasan di media sosial.
"Kepala nyut-nyutan, terus agak engap, sesak gitu napasnya pas lihat video," ungkapnya.
Kemenkes Sediakan Layanan Konseling Gratis 24 Jam
Menanggapi fenomena ini, Kementerian Kesehatan RI melalui Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan, dr. Imran Pambudi, mengatakan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan layanan konseling gratis 24 jam yang tersedia melalui platform healing119.id.
"Untuk layanan kesehatan mental dalam situasi krisis, bisa akses hotline pencegahan bunuh diri dan konsultasi psikolog di healing119.id atau lewat telepon ke 119 ext 8," jelasnya.
Khusus warga DKI Jakarta, tersedia pula layanan Jakcare dari Pemprov DKI melalui nomor 0800-0150-0119, yang memberikan dukungan psikologis 24 jam secara daring.
Imran mengingatkan bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, terutama di tengah situasi sosial yang mengganggu stabilitas emosi publik.*
(d/j006)
Editor
:
Ledakan Informasi Demo & Kerusuhan Picu Gangguan Mental, Kemenkes Buka Layanan Konseling Gratis