JAKARTA — Di era digital saat ini, tak sedikit orang yang terbiasa tidur dengan ponsel berada di sisi mereka.
Bahkan, sebagian besar menghabiskan waktu menatap layar gawai hingga terlelap, tanpa menyadari bahaya yang mengintai. Padahal, kebiasaan tidur dekat HP dapat memicu berbagai gangguankesehatan, mulai dari gangguantidur, nyeri kepala, hingga penurunan kualitas sperma.
Dikutip dari berbagai sumber medis termasuk Oncocare Clinic dan Medical News Today, ponsel memancarkan gelombang frekuensi radio (RF) yang dapat diserap oleh tubuh dan berpotensi berdampak negatif, terutama bagi individu yang sensitif terhadap paparan ini.Gelombang RF yang dipancarkan ponsel dapat menyebabkan peningkatan suhu di jaringan tubuh.
Bagi sebagian orang, ini bisa menimbulkan gejala seperti nyeri kepala, mual, hingga pusing saat menatap layar, terutama di malam hari. Tidak hanya itu, cahaya biru dari layar HP juga terbukti menghambat produksi hormon melatonin, hormon yang berperan dalam mengatur siklus tidur.
Akibatnya, pengguna akan mengalami kesulitan tidur dan kualitas tidur yang buruk. Lebih jauh, gangguan ini juga bisa menghambat fase tidur Rapid Eye Movement (REM), fase penting di mana tubuh memulihkan kondisi fisik dan mental setelah beraktivitas seharian.
Berikut beberapa dampak buruk tidur dekat HP yang perlu diwaspadai:1. Mengganggu Kualitas Tidur
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ponsel sebelum tidur dapat mempersingkat durasi tidur dan menurunkan kualitasnya. Paparan cahaya dari ponsel mengganggu ritme sirkadian tubuh, membuat kita sulit merasa mengantuk.
Studi juga menyarankan untuk berhenti menggunakan ponsel setidaknya 30 menit sebelum tidur demi kualitas istirahat yang optimal.2. Menurunkan Kualitas Sperma
Tak hanya berdampak pada tidur, kebiasaan menyimpan ponsel di dekat tubuh saat tidur, terutama di kantong celana atau kasur, juga dikaitkan dengan penurunan kualitas sperma pada pria. Panas dan radiasi yang dihasilkan ponsel diduga berkontribusi terhadap gangguan tersebut.
3. Memicu Gangguan PenglihatanMenatap layar ponsel terlalu lama, terutama sebelum tidur, meningkatkan risiko Computer Vision Syndrome, yaitu gangguan penglihatan akibat penggunaan perangkat digital.
Gejalanya meliputi mata lelah, penglihatan kabur, mata kering, dan sakit kepala.Kebiasaan ini juga dapat meningkatkan risiko degenerasi makula dalam jangka panjang, kerusakan pada bagian retina yang penting untuk penglihatan tajam.
4. Menimbulkan Nyeri Kepala dan LeherPosisi tidur atau bermain HP yang tidak ergonomis dapat menyebabkan ketegangan otot leher dan kepala.
Akibatnya, pengguna kerap merasakan nyeri yang menjalar dari leher ke punggung. Bagi yang sensitif terhadap gelombang RF, gejala seperti pusing, mual, dan muntah juga bisa muncul saat terpapar layar ponsel dalam waktu lama.
Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana:- Jauhkan ponsel dari tubuh saat tidur, idealnya di luar kamar atau setidaknya satu meter dari tempat tidur.
- Aktifkan mode pesawat jika ponsel tetap berada di dalam kamar.- Gunakan Night Mode atau filter cahaya biru pada malam hari.
- Batasi waktu bermain ponsel sebelum tidur dan hindari menatap layar dalam kondisi gelap.- Gunakan alarm jam manual jika tidak ingin bergantung pada ponsel sebagai pengingat bangun pagi.
Tidur dekat dengan ponsel bukan hanya sekadar kebiasaan sepele, melainkan potensi ancaman kesehatan yang nyata jika dilakukan terus-menerus. Kesadaran untuk mengatur pola penggunaan gawai, terutama di malam hari, menjadi kunci untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.*