BANDUNG BARAT - Bupati Bandung BaratJeje Ritchie Ismail resmi mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus keracunan massal yang menimpa ribuan warga setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Menimbang angka kesembuhan pasien, serta tidak ditemukannya kasus baru sejak hari Kamis (25/9/2025), maka status KLB resmi kami hentikan," ujar Jeje melalui keterangan resminya, Sabtu (27/9/2025).Kasus keracunan MBG bermula pada Senin (22/9/2025), saat belasan siswa SMK Pembangunan Bandung Barat dilarikan ke Puskesmas Cipongkor setelah mengonsumsi paket makanan MBG. Sehari kemudian, jumlah korban bertambah dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, SMP/MTs, hingga SMA/sederajat yang mendapat suplai dari Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cipari.
Puncaknya, pada Rabu (24/9/2025), ratusan warga kembali mengalami gejala keracunan akibat menu dari SPPG Neglasari di Kecamatan Cipongkor. Pada hari yang sama, gelombang ketiga muncul di Kecamatan Cihampelas dengan korban lebih beragam, mulai dari siswa, guru, hingga orang tua dan ibu menyusui."Peristiwa ini melibatkan tiga SPPG, yaitu dua dapur di Cipongkor dan satu dapur di Cihampelas. Saat ini, ketiga dapur tersebut masih ditutup sementara untuk kepentingan investigasi," jelas Jeje.
Pemkab Bandung Barat mencatat total korban mencapai 1.315 orang. Seluruh pasien sudah dinyatakan sembuh, kecuali 74 orang yang masih dirawat di Posko Kesehatan Cipongkor, Puskesmas Cihampelas, dan RSUD Cililin.Jeje menegaskan pihaknya akan terus memfokuskan pemulihan korban sembari menunggu evaluasi menyeluruh dari Badan Gizi Nasional (BGN) terhadap tiga SPPG bermasalah.
"Pemerintah daerah juga mendorong dan berkoordinasi dengan BGN agar ketiga SPPG ini dilakukan evaluasi menyeluruh," tegasnya.