Kasus Bullying di Pesantren Lamongan: Korban Dipukuli Teman Sekamar, Pondok Hanya Beri Sanksi Ringan
LAMONGAN FAR (14), remaja lakilaki asal Wonorejo, Surabaya, diduga menjadi korban perundungan oleh dua teman sekamarnya saat mondok di
Peristiwa
MALANG– Peneliti Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) menemukan paparan mikroplastik di hampir seluruh sumber air di Kota Malang.
Dari 12 titik pengambilan sampel, 11 di antaranya terdeteksi mengandung partikel mikroplastik dengan jumlah antara satu hingga tujuh partikel per sampel.
Sampel tersebut diambil dari berbagai sumber air, mulai dari air tanah, air permukaan, air rebusan, hingga air PDAM. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar mikroplastik berbentuk film, filamen, dan fiber.Baca Juga:
Peneliti Ecoton, Rafika Aprlianti, menjelaskan bahwa mikroplastik jenis filamen umumnya berasal dari degradasi kantong plastik, sedangkan fiber dilepaskan dari pakaian berbahan sintetis seperti poliester saat proses pencucian.
"Paparan mikroplastik berpotensi merusak jaringan paru-paru, hati, dan sistem imun tubuh manusia," ujar Rafika dalam kegiatan talkshow bertajuk Membangun Kesadaran Hukum Lewat Bencana Mikroplastik di Universitas Widyagama Malang, Rabu (5/11/2025).
Ecoton bersama Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) melakukan penelitian terkait kadar mikroplastik di udara pada 18 kota di Indonesia selama periode Mei hingga Juli 2025, bertepatan dengan masa peralihan menuju musim kemarau.
Daerah yang menjadi lokasi penelitian mencakup Aceh Utara, Palembang, Jambi, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Denpasar, Gianyar, Kupang, Sumbawa, Pontianak, Palu, dan Bulukumba.
Hasil sementara menunjukkan kadar mikroplastik tertinggi ditemukan di Jakarta Pusat dengan 37 partikel terdeteksi dalam waktu dua jam pengambilan sampel.
Sementara kadar terendah ditemukan di Kota Malang, hanya dua partikel dalam periode yang sama.
Koordinator Kampanye Ecoton, Mochammad Alaika Rahmatullah, menjelaskan bahwa pencemaran mikroplastik di udara bersumber dari berbagai aktivitas manusia.
Partikel berukuran sangat kecil bahkan dapat menembus sistem pernapasan dan masuk ke aliran darah, memicu gangguan metabolisme serta reaksi imun.
"Kelimpahan mikroplastik di udara sangat dipengaruhi oleh intensitas aktivitas manusia dan minimnya vegetasi, terutama di wilayah perkotaan," ungkap Alaika.
LAMONGAN FAR (14), remaja lakilaki asal Wonorejo, Surabaya, diduga menjadi korban perundungan oleh dua teman sekamarnya saat mondok di
Peristiwa
JAKARTA Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Rabu, 5 November 2025, dengan penguatan signifikan. IHSG ditutup di posisi
Ekonomi
JAWA TENGAH Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menekankan pentingnya pemanfaatan internet secara produktif oleh ana
Pemerintahan
KUTAI KARTANEGARA PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) bersama Badan Dakwah Islam (BDI) Santan Terminal meresmikan fasilitas sumur b
Pemerintahan
MEDAN Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan menjatuhkan vonis 1,5 tahun penjara kepada empat debt collector yang terbukti melakukan
Hukum dan Kriminal
JAKARTA Jumlah angkatan kerja Indonesia terus meningkat, namun mayoritas pekerja masih berpendidikan rendah. Data terbaru Badan Pusat St
Pemerintahan
JAKARTA PT Hutama Karya (Persero) atau HK resmi memperoleh proyek pembangunan Jalan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) WanamMuting
Pemerintahan
JAKARTA Kementerian Haji dan Umrah resmi memulai proses seleksi petugas haji atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk musim h
Pemerintahan
ACEH BARAT Ledakan dahsyat terjadi di sebuah gudang isi ulang tabung gas oksigen di Gampong Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Ac
Peristiwa
DENPASAR Kuasa hukum Ni Wayan Dontri, Veronika L. Giron, S.H. dari Lusiana Giron & Partners, menegaskan akan menempuh seluruh langkah huk
Hukum dan Kriminal