"Sejak hari pertama banjir, kami terus memonitor dan berkoordinasi untuk membantu korban, terutama dari sisi kesehatan," ujarnya saat pelepasan tim medis, Rabu (3/12/2025).
Tim pertama RS Adam Malik sudah diterjunkan sejak Sabtu, 29 November 2025, menuju Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Wilayah ini terdampak parah dan berjarak lebih dari 400 km dari Medan, dengan perjalanan darat hampir 10 jam.
Tim medis yang terdiri dari dokter umum dan perawat gawat darurat bekerja sama dengan Puskesmas Batang Toru, membawa ambulans, obat-obatan, dan bahan medis habis pakai (BMHP) untuk membantu evakuasi dan penanganan korban.
Sejak Selasa, 2 Desember 2025, tim RS Adam Malik juga diterjunkan ke Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, yang sebagian masih terendam banjir.
Tim yang beranggotakan 10 orang, terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam, anak, kulit, farmasi, dan paramedis, bekerja di Posko Bersama Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Terpusat Kabupaten Langkat hingga 6 Desember 2025.
"Tim kami memberikan layanan kesehatan untuk dewasa dan anak-anak, terutama menangani diare, infeksi saluran napas, gangguan pencernaan, dan penyakit kulit. Selain itu, bantuan makanan, obat-obatan, dan BMHP juga kami distribusikan," tambah dr Zainal.
Rencananya, mulai 4 Desember 2025, tim medis RS Adam Malik akan diterjunkan ke Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Daerah ini terdampak parah dan sempat terisolir akibat putusnya akses jalan darat.
Tim akan membawa dokter spesialis penyakit dalam, anak, kulit, jantung, orthopedi, beserta tenaga farmasi dan paramedis, sekaligus menyalurkan bantuan obat-obatan.