TEL AVIV -Kelompok pemberontak Houthi dari Yaman telah mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak atau drone yang menghantam bagian tengah Tel Aviv dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini. Serangan ini mengakibatkan sedikitnya 10 orang terluka dan satu orang tewas, menambah ketegangan di kawasan yang tengah bergolak.
Serangan udara ini mengguncang jalan-jalan di sekitar lokasi, menyebabkan pecahan peluru dan kaca bertebaran dalam radius yang luas. Kelompok Houthi telah berulang kali meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel selama konflik yang telah berlangsung sembilan bulan terakhir. Langkah ini merupakan bagian dari solidaritas mereka dengan rakyat Palestina dan upaya mereka untuk melawan Israel. Namun, sebagian besar serangan tersebut telah dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel atau sekutu Barat yang ditempatkan di wilayah tersebut.
Juru bicara Houthi, Yahya Sare’e, dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di platform media sosial X, mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan balasan terhadap perang yang sedang berlangsung dan berhasil mencapai salah satu target utama kelompok tersebut. Houthi juga mengklaim bahwa drone terbaru mereka mampu menembus sistem pertahanan udara Israel.
Namun, juru bicara militer Israel mengonfirmasi bahwa drone tersebut telah teridentifikasi dan mengaitkan serangan ini dengan kesalahan manusia. “Serangan ini adalah tindakan teror yang ditargetkan untuk membunuh warga sipil di Israel,” kata juru bicara tersebut. Penilaian militer Israel menunjukkan bahwa meskipun serangan serupa telah dilakukan dalam beberapa bulan terakhir, ancaman tetap diwaspadai.
Serangan ini terjadi beberapa jam setelah militer Israel mengonfirmasi bahwa salah satu serangan udaranya telah menewaskan seorang komandan Hizbullah dan beberapa militan lainnya di Lebanon selatan. Israel sejauh ini belum membalas serangan Houthi, dan fokus mereka tetap pada konflik dengan kelompok militan Hamas di Gaza serta pertempuran yang sedang berlangsung dengan Hizbullah di Lebanon.
Sementara itu, mediator internasional terus berusaha mendorong tercapainya perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Harapan ini berfokus pada kesepakatan bertahap untuk menghentikan pertempuran dan membebaskan sekitar 120 sandera yang ditahan oleh kelompok militan di Gaza.
(N/014)
Pemberontak Houthi Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Drone di Tel Aviv