BREAKING NEWS
Kamis, 07 Agustus 2025

Peningkatan Kasus Bunuh Diri di Malaysia: Mayoritas Pria?

BITVonline.com - Selasa, 09 Juli 2024 08:17 WIB
124 view
Peningkatan Kasus Bunuh Diri di Malaysia: Mayoritas Pria?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MALAYSIA -Data terbaru dari otoritas Kuala Lumpur mengungkapkan tren yang mengkhawatirkan terkait kasus bunuh diri di Malaysia. Menurut laporan yang dipublikasikan oleh The Star pada Selasa, 9 Juli 2024, jumlah kasus bunuh diri di negara ini terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan setidaknya 4.440 kasus tercatat dalam lima tahun terakhir.

Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, menyoroti bahwa kasus bunuh diri di negaranya mengalami lonjakan, khususnya selama tiga tahun terakhir, dengan angka kasus mencapai lebih dari atau mendekati 1.000 kasus setiap tahunnya. Data yang disampaikan Ahmad Zahid menggambarkan tren yang mengkhawatirkan, di mana kasus bunuh diri pada tahun 2019 mencapai 609 kasus, meningkat menjadi 621 kasus pada tahun 2020, melonjak drastis menjadi 1.142 kasus pada tahun 2021, dan meskipun sedikit menurun, tetap tinggi dengan 981 kasus pada tahun 2022 dan 1.087 kasus pada tahun 2023.

Mayoritas kasus bunuh diri dilaporkan dilakukan oleh laki-laki, dengan jumlah mencapai lebih dari 3.600 kasus, sementara perempuan menyumbang lebih dari 780 kasus. Komunitas Tionghoa terus menunjukkan angka bunuh diri tertinggi setiap tahunnya sejak 2019, dengan warga non-Malaysia menempati urutan kedua tertinggi. Warga etnis India dan Melayu juga memiliki angka bunuh diri yang signifikan, menempati urutan ketiga dan keempat setiap tahunnya.

Baca Juga:

Ahmad Zahid Hamidi menyoroti bahwa perubahan sosial dan ekonomi yang drastis, seperti perubahan demografi, urbanisasi, inovasi digital, serta kesenjangan ekonomi global, menjadi faktor utama yang mempengaruhi tren bunuh diri di Malaysia. “Negara ini sedang mengalami perubahan yang signifikan dalam perilaku sosial, budaya, dan dinamika keluarga serta masyarakat,” ujarnya.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perlunya perubahan kebijakan sosial yang lebih proaktif dan menyeluruh. Dia juga mengungkapkan bahwa Saluran Krisis Kesehatan Mental Nasional, HEAL Line 15555 (Help with Empathy and Love), telah memberikan dukungan yang signifikan bagi mereka yang memerlukan bantuan psikologis dan emosional. Lebih dari 48.900 panggilan telah diterima sejak Oktober 2022 hingga Juni 2024, dengan lebih dari 28.870 orang mendapatkan dukungan emosional dan lebih dari 20.030 orang lainnya mendapatkan intervensi khusus seperti pengajaran psikoedukasi dan terapi perilaku kognitif.

Baca Juga:

Kesimpulannya, tantangan yang dihadapi Malaysia dalam menghadapi masalah bunuh diri menunjukkan perlunya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan lembaga kesehatan untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif dalam menanggapi tren ini. Dengan pendekatan yang holistik dan dukungan yang lebih luas dari berbagai pihak, diharapkan kasus bunuh diri di Malaysia dapat ditekan dan masyarakat dapat lebih diperhatikan dalam aspek kesehatan mentalnya.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru