BREAKING NEWS
Rabu, 15 Oktober 2025

Hari Ke-867 Perang Rusia-Ukraina: Kyiv Berduka Setelah Serangan Rudal Mematikan

BITVonline.com - Selasa, 09 Juli 2024 03:46 WIB
Hari Ke-867 Perang Rusia-Ukraina: Kyiv Berduka Setelah Serangan Rudal Mematikan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

UKRAINA –Hari ke-867 dari perang Rusia-Ukraina diwarnai dengan tragedi yang menggetarkan ibu kota Ukraina, Kyiv. Setelah serangan rudal Rusia menghantam sebuah rumah sakit anak-anak pada Senin siang (8/7/2024), kota ini mendeklarasikan hari berkabung. Serangan brutal ini telah menewaskan puluhan orang dan melukai banyak lainnya, termasuk anak-anak.

Deklarasi Hari Berkabung

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, mengumumkan bahwa seluruh bendera di gedung-gedung kota akan dikibarkan setengah tiang sebagai tanda berkabung. “Semua bendera akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung di seluruh kota,” tulis Klitschko dalam unggahan di Telegram. Ia juga menyatakan bahwa sejumlah acara hiburan yang sudah dijadwalkan akan dibatalkan sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban.

Korban Jiwa dan Kerusakan

Serangan rudal yang terjadi sekitar pukul 13.30 WIB tersebut mengakibatkan kerugian besar. Di ibu kota, 22 orang tewas, termasuk dua anggota staf rumah sakit dan tiga anak terluka. Di seluruh Ukraina, total korban tewas mencapai 36 orang. Serangan ini disebut sebagai salah satu serangan terberat di ibu kota sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.

Presiden Ukraina, melalui aplikasi pesan Telegram, menyatakan bahwa Rusia harus bertanggung jawab penuh atas serangan tersebut. “Rusia tidak dapat tidak mengetahui ke mana rudalnya terbang, dan harus sepenuhnya bertanggung jawab atas semua kejahatannya: terhadap orang-orang, terhadap anak-anak, terhadap kemanusiaan secara umum,” tegas Presiden Ukraina.

Reaksi Internasional

Serangan brutal ini mengundang kecaman keras dari berbagai pemimpin dunia dan organisasi internasional. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menjanjikan tindakan baru untuk meningkatkan pertahanan udara Ukraina. “Serangan rudal Rusia yang hari ini menewaskan puluhan warga sipil Ukraina dan menyebabkan kerusakan dan korban di rumah sakit anak-anak terbesar di Kyiv adalah pengingat mengerikan akan kebrutalan Rusia,” kata Biden dalam pernyataannya yang dirilis oleh Gedung Putih. Pernyataan ini disampaikan sehari sebelum pertemuan puncak NATO di Washington.

Para pemimpin Barat dan PBB turut mengutuk serangan terhadap rumah sakit anak-anak di Kyiv. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyebut serangan ini sebagai tindakan paling bejat. Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menyebut serangan ini sebagai kejahatan perang. Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengutuk keras serangan “yang sangat mengejutkan” ini, sementara Kepala Hak Asasi PBB Volker Türk menyebutnya sebagai tindakan keji. Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut pemboman rumah sakit anak-anak sebagai tindakan biadab, dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menggambarkannya sebagai tindakan yang menjijikkan.

Klaim dan Kontraksi Rusia

Sementara itu, Rusia mengklaim bahwa kerusakan yang luas di Kyiv disebabkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina dan menegaskan bahwa mereka hanya menyerang target militer. Namun, klaim ini dibantah oleh bukti kerusakan dan korban di rumah sakit anak-anak serta berbagai fasilitas sipil lainnya.

Balasan Ukraina

Di sisi lain, Ukraina meluncurkan serangan udara menggunakan puluhan pesawat nirawak terhadap gardu induk listrik di wilayah Rostov, Rusia, pada Selasa malam (8/7/2024). Akibat serangan ini, dua transformator terbakar di gardu induk listrik di distrik Rodionovo-Nesvetaysky. Gubernur Rostov, Vasily Golubev, mengonfirmasi bahwa sistem pertahanan udara Rusia berhasil menghancurkan sejumlah pesawat nirawak tersebut.

Perang Rusia-Ukraina yang telah berlangsung lebih dari dua tahun ini terus menimbulkan penderitaan dan kehancuran. Serangan terbaru ini hanya menambah panjang daftar kejahatan perang yang dilakukan dan mempertegas urgensi untuk mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru