BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

“Kematian Pertama Akibat Flu Burung Diumumkan oleh WHO, Gejala Terdeteksi Sejak 17 April

BITVonline.com - Jumat, 07 Juni 2024 06:21 WIB
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEKSIKO -Kabar mengejutkan datang dari Meksiko ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan kematian manusia pertama di dunia akibat flu burung. Seorang pria berusia 59 tahun menjadi korban dari jenis flu burung yang sebelumnya tidak pernah terdeteksi pada manusia. Kondisi ini telah menimbulkan kekhawatiran serius, tidak hanya di kalangan masyarakat medis, tetapi juga di kalangan masyarakat umum, khususnya di wilayah-wilayah yang terkena dampak.

Strain H5N2 dari flu burung telah lama menjadi ancaman bagi unggas di seluruh dunia, tetapi sebelumnya tidak pernah ada laporan kasus penularan atau kematian pada manusia. Kematian pria Meksiko ini memperkuat kekhawatiran akan potensi seriusnya virus ini terhadap kesehatan manusia.

Menurut keterangan WHO, pria tersebut sebelumnya mengalami masalah kesehatan lain yang membuatnya rentan terhadap penyakit. Gejala flu burung, seperti demam, sesak napas, diare, dan mual, menyerangnya pada bulan April. Namun, kondisinya semakin memburuk dan pada tanggal 17 April, dia mencari pertolongan medis.

Pada saat itu, pria tersebut sudah dalam keadaan lemah dan harus segera dirawat di rumah sakit. Namun, upaya medis tidak berhasil menyelamatkannya, dan dia meninggal pada hari yang sama. Setelah kematiannya, otoritas kesehatan segera melakukan uji sampel yang diambil dari pasien tersebut.

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sampel tersebut positif influenza A (H5N2), yang kemudian dikonfirmasi oleh Institut Diagnosis dan Referensi Epidemiologi. Namun, penyebab pasti penularan virus ini masih menjadi misteri, karena pria tersebut tidak memiliki riwayat paparan unggas atau hewan lain yang terinfeksi.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut, terutama mengingat kasus flu burung yang belum lama terjadi pada unggas di Meksiko. Investigasi epidemiologi sedang dilakukan untuk menemukan asal-usul penularan virus ini. Meskipun belum ada kasus lain yang dilaporkan, otoritas kesehatan terus memantau situasi ini dengan cermat.

Tanggapan cepat dari para profesional kesehatan dan pihak berwenang merupakan hal yang penting dalam menanggapi kasus seperti ini. Upaya untuk mengidentifikasi orang-orang yang mungkin telah terpapar virus, serta langkah-langkah pencegahan yang diperlukan, menjadi prioritas utama dalam menghadapi ancaman flu burung.

Dokter Ed Hutchinson dari Universitas Glasgow mengatakan bahwa penularan pada pria tersebut kemungkinan merupakan peristiwa limpahan (spillover event), yang berarti dia mungkin tertular dari hewan yang terinfeksi. Hal ini menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap unggas dan hewan lain yang berpotensi menjadi reservoir virus.

Meskipun kondisi ini masih dalam tahap pengawasan, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang disarankan. Dalam situasi seperti ini, kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait menjadi kunci dalam menghadapi ancaman kesehatan yang serius ini.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru