
13 Triliun Rupiah 'Kembali' ke Rakyat, Prabowo: Ini Bisa Renovasi 8.000 Sekolah!
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyaksikan langsung penyerahan uang pengganti kerugian negara senilai Rp13,25 triliun yang disita dar
Nasional
BITVONLINE.COM -Kontroversi memuncak saat Jerman menegaskan komitmennya untuk menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, jika International Criminal Court (ICC) merilis surat perintah penangkapan terhadapnya terkait dugaan kejahatan perang. Pernyataan ini datang sebagai respons atas permohonan Duta Besar Israel untuk Berlin, Ron Prosor, yang sebelumnya ditolak oleh Kanselir Jerman, Olaf Scholz. Israel meminta Jerman menolak legitimasi ICC, namun permintaan itu ditolak.
Jaksa Karim Khan telah mengajukan tuntutan ke ICC agar Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant ditangkap terkait kejahatan perang, terutama terkait situasi di Palestina. Khan menyatakan bahwa sudah mengumpulkan sejumlah bukti untuk mendukung permohonannya.
Juru bicara Scholz, Steffen Hebestreit, menegaskan bahwa pemerintah Jerman akan mematuhi hukum dan melaksanakan perintah penangkapan jika ICC merilisnya terhadap Netanyahu. Ini menggarisbawahi komitmen Jerman terhadap prinsip keadilan dan penegakan hukum internasional.
Namun, pernyataan ini memunculkan kegaduhan, dengan Ron Prosor menyatakan kekecewaannya atas penolakan Scholz. Ia menilai bahwa hal ini menguji ‘Staatsräson’ Jerman, yang mengacu pada janji Jerman untuk memastikan keamanan Israel sebagai bagian dari keamanan dan kepentingan nasionalnya.
Komentar Prosor menyoroti ketegangan politik yang melingkupi isu ini. Di satu sisi, ada tuntutan akan keadilan dan pertanggungjawaban atas kejahatan perang yang diduga dilakukan oleh pejabat Israel. Namun di sisi lain, ada tekanan dari pihak Israel untuk menolak legitimasi ICC dan melindungi kepentingan nasionalnya.
Staatsräson, atau ‘alasan negara’, menjadi pusat perdebatan karena keseimbangan antara kewajiban Jerman terhadap hukum internasional dan dukungan historisnya terhadap Israel. Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel bahkan pernah menyatakan bahwa Israel adalah bagian dari raison d’etre atau alasan keberadaan Jerman.
Kontroversi ini mencerminkan kompleksitas hubungan internasional dan pentingnya penegakan hukum dalam menghadapi kejahatan perang di tingkat global. Diskusi lebih lanjut tentang tanggung jawab negara-negara dalam mematuhi hukum internasional dan menjaga perdamaian dunia menjadi sangat relevan dalam konteks ini.
(N/014)
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyaksikan langsung penyerahan uang pengganti kerugian negara senilai Rp13,25 triliun yang disita dar
NasionalJAKARTA Kejaksaan Agung Republik Indonesia menyerahkan uang tunai hasil sitaan sebesar Rp13,2 triliun kepada negara dalam kasus dugaan k
Hukum dan KriminalJAKARTA Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan masih maraknya praktik penyelewengan kekuasaan di sejumlah pemerintah daerah
PemerintahanTAPANULI SELATAN Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke73 tahun 2025, Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel),
NasionalPURWOREJO Kecelakaan tragis terjadi di Purworejo, Jawa Tengah, pada Minggu (19/10/2025) pagi, ketika sebuah mobil operasional program Ma
PeristiwaJAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengimbau kepala daerah di seluruh Indonesia untuk lebih serius menjaga inflasi d
PemerintahanJAKARTA Gerakan Pendidikan Indonesia Baru (GPIB) menyampaikan sikap resmi terkait kasus viral Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten L
Hukum dan KriminalJAKARTA Sejumlah kelompok masyarakat akan menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (20/10/2025) di berbagai titik strategis Ibu Kota untuk m
NasionalJAKARTA Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Republik Indonesia resmi menetapkan selebgram Lisa Mariana sebagai tersangka dalam
Hukum dan KriminalMEDAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Senin pagi ini, menembus level 7.975,77. adsensePenguatan ini
Ekonomi