USC Batalkan Pidato Mahasiswa Pro-Palestina,Kontroversi di Balik Kebebasan Berbicara

 USA -Keputusan Universitas Southern California (USC) untuk membatalkan pidato seorang mahasiswi pro-Palestina dalam acara wisuda telah menimbulkan sorotan dan perdebatan yang luas. Sikap USC ini dipuji oleh kelompok pro-Israel, tetapi dikecam oleh para pendukung kebebasan berbicara dan organisasi hak-hak sipil Muslim di Amerika Serikat.

Rektor USC, Andrew Guzman, menjelaskan bahwa pembatalan pidato tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan kampus di tengah meningkatnya perdebatan terkait konflik Timur Tengah. Namun, tindakan ini telah menimbulkan pertanyaan seputar kebebasan berbicara di lingkungan akademis.

Calon pembaca pidato, Asna Tabassum, yang juga seorang mahasiswi teknik biomedis dengan konsentrasi minor dalam perlawanan terhadap genosida, merasa kecewa dan terkejut dengan keputusan tersebut. Dia menyatakan bahwa keputusan tersebut mungkin lebih terkait dengan tekanan dari kelompok-kelompok anti-Muslim dan anti-Palestina daripada alasan keamanan yang sebenarnya.

Reaksi dari mahasiswa dan rekan-rekan Tabassum di USC juga mencerminkan kekecewaan dan dukungan terhadap kebebasan berbicara serta hak untuk mengutarakan pendapat tanpa sensor. Isabella Griggs, rekan Tabassum, menekankan pentingnya suara mereka dalam menyuarakan isu-isu global yang penting.

Kontroversi ini terjadi di tengah aksi demonstrasi pro-Palestina di beberapa wilayah Amerika Serikat, menyoroti pentingnya dialog terbuka, penghargaan terhadap keragaman pendapat, dan perlindungan terhadap kebebasan berbicara di lingkungan akademis yang inklusif.

(N/014)