BREAKING NEWS
Kamis, 16 Oktober 2025

Konflik Iran-Israel Memanas, Gilad Erdan Samakan Iran dengan Nazi di DK PBB

BITVonline.com - Senin, 15 April 2024 03:19 WIB
Konflik Iran-Israel Memanas, Gilad Erdan Samakan Iran dengan Nazi di DK PBB
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

New York – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) menggelar rapat darurat yang menggema dengan pernyataan kontroversial dari Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, yang menyamakan Iran dengan rezim Nazi. Rapat ini merespon konflik meningkat antara Iran dan Israel yang memuncak dalam serangan baru-baru ini.

Dilansir dari Al Jazeera, 16 April 2024 Gilad Erdan dalam pernyataannya menggambarkan Iran sebagai ancaman serius bagi stabilitas global. Ia meminta DK PBB untuk mengambil tindakan tegas terhadap rezim Ayatollah di Iran, mengingat ambisi hegemonik mereka yang dianggap dapat memicu perang regional bahkan perang dunia.

“Tadi malam, dunia menyaksikan peningkatan eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menjadi bukti paling jelas tentang apa yang terjadi jika peringatan tidak diindahkan,” ujarnya dengan tegas.

Lebih lanjut, Erdan menyamakan tujuan Iran dengan Reich Ketiga atau Nazi, menyatakan bahwa rezim Islam Iran saat ini tidak berbeda dengan Third Reich dan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, disamakan dengan Adolf Hitler.

Pernyataan kontroversial ini memantik reaksi keras dari pihak Iran yang menyebutnya sebagai tuduhan yang tak berdasar dan provokatif. Sementara itu, AS, sebagai sekutu Israel, memuji keberhasilan pertahanan Israel dalam menghadapi serangan dari Iran.

Presiden AS Joe Biden menegaskan dukungan AS terhadap pertahanan Israel namun memperingatkan agar tidak terjadi tindakan balasan yang dapat memperburuk situasi. Pernyataan ini menunjukkan kompleksitas diplomasi dan krisis keamanan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Sementara itu, para pengamat dan diplomat dunia tengah memantau perkembangan situasi ini dengan cermat, menyadari potensi dampaknya terhadap stabilitas global dan kesejahteraan rakyat di wilayah tersebut.

(K/09)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru