TEHERAN -Ketegangan di kawasan Timur Tengah semakin meruncing dengan ancaman terbaru yang dilontarkan oleh Iran terhadap Yordania. Ancaman tersebut mengingatkan dunia akan dinamika konflik yang semakin kompleks dan memerlukan pendekatan diplomatik yang bijak.
Seperti dilaporkan oleh Al Arabiya pada Minggu (14/4/2024), Iran mengancam akan mengambil tindakan terhadap Yordania jika negara tersebut turut membantu Israel saat rentetan serangan drone dan rudal menghujani negara Yahudi tersebut. Ancaman ini disampaikan setelah jet-jet tempur Yordania berhasil menembak jatuh puluhan drone Iran yang melintasi wilayah utara dan pusat Yordania menuju ke wilayah Israel.
Dalam laporan yang dikutip oleh kantor berita Fars, yang dekat dengan Garda Revolusi Iran, Iran secara tegas menyatakan bahwa Yordania akan menjadi “target berikutnya” jika negara itu terlibat dalam membantu Israel. “Militer Iran dengan hati-hati memantau pergerakan Yordania selama serangan penghukuman terhadap rezim Zionis,” ujar laporan tersebut.
Konteks konflik ini semakin rumit dengan adanya serangan-serangan yang melintasi batas negara dan melibatkan negara-negara tetangga. Drone-drone Iran yang ditembak jatuh oleh Yordania menunjukkan bahwa perangkat pertahanan udara Yordania siap menghadapi ancaman yang melanggar kedaulatan wilayah udaranya.
Namun, situasi ini juga menunjukkan potensi eskalasi yang berbahaya jika tidak diatasi dengan bijak. Ancaman Iran terhadap Yordania menambah kompleksitas dinamika politik dan keamanan di Timur Tengah, yang dapat berdampak luas terhadap stabilitas regional dan global.
Dalam konteks ini, peran diplomatik dan negosiasi menjadi semakin penting. Dunia internasional, termasuk lembaga-lembaga seperti Dewan Keamanan PBB, harus berperan aktif dalam memediasi dan mencari solusi yang dapat mengakhiri spiral konflik dan memastikan perdamaian di kawasan yang rentan ini.
(K/09)
Ancaman Iran Terhadap Yordania Jika Bekerja Sama dengan Israel