BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Indonesia Kalah Saing dengan Vietnam dalam Menarik Investasi Asing

BITVonline.com - Sabtu, 11 Januari 2025 14:47 WIB
191 view
Indonesia Kalah Saing dengan Vietnam dalam Menarik Investasi Asing
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Jakarta – Vietnam semakin menunjukkan dirinya sebagai pesaing serius Indonesia dalam menarik perhatian investor asing. Salah satu contoh terbaru adalah kekalahan Indonesia dalam memperebutkan investasi besar dari perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat (AS), Nvidia Corporation. Nvidia berencana mendirikan pusat penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) serta pusat data di Vietnam dengan nilai investasi mencapai US$ 200 juta atau setara dengan Rp 3,26 triliun.

Keputusan ini kembali mengungkapkan posisi Indonesia yang kalah saing dengan Vietnam dalam hal menarik perhatian perusahaan global. Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengungkapkan bahwa kekalahan ini terjadi meskipun sebelumnya pendiri Nvidia, Jensen Huang, sempat mengunjungi Indonesia pada November 2024 lalu. Tak hanya Nvidia, Indonesia juga kalah dalam memikat raksasa teknologi Apple, yang memutuskan berinvestasi di Vietnam senilai US$ 15,8 miliar atau sekitar Rp 257,54 triliun.

Ekonom dan Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menilai bahwa Indonesia kerap kalah dalam memperebutkan investor asing dengan Vietnam. Selain Nvidia dan Apple, sebelumnya Indonesia juga gagal menarik perusahaan otomotif China, Chery, yang memutuskan berinvestasi senilai US$ 800 juta di Vietnam. “Perusahaan otomotif Chery memilih investasi di Thai Binh, Vietnam. Indonesia hanya menjadi pasar mobil Chery tanpa melibatkan pabrikannya,” ujar Bhima.

Baca Juga:

Tak hanya itu, Bhima juga mencatat beberapa perusahaan lainnya yang memilih untuk berinvestasi di Vietnam, seperti produsen ban asal Korea Selatan, PT Hung-A, yang memutuskan untuk relokasi ke Vietnam pada awal 2025. Selain itu, perusahaan asal Taiwan, Full Ding Furniture Co. LTD, serta produsen alas kaki Denmark, PT ECCO Indonesia, juga memindahkan sebagian besar produksinya ke Vietnam dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data Bank Dunia, selama perang dagang AS-China pada 2018, lima dari delapan perusahaan China lebih memilih untuk berinvestasi di Vietnam dibandingkan Indonesia. Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Indef, Esther Sri Astuti, menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab Indonesia kalah bersaing dengan Vietnam dalam memperebutkan investor asing. Salah satunya adalah regulasi dan perizinan yang lebih mudah di Vietnam, dengan sistem sentralisasi yang mempermudah proses administratif.

Baca Juga:

Berdasarkan laporan Ease of Doing Business (EoDB) dari Bank Dunia, peringkat EoDB Indonesia masih kalah dari Vietnam dan Malaysia. Pada 2020, Malaysia menduduki peringkat 12, Thailand peringkat 21, Vietnam peringkat 70, Indonesia peringkat 73, dan Filipina peringkat 95. Malaysia tercatat unggul dalam hal izin konstruksi dan perlindungan investor minoritas.

(christie)

Tags
komentar
beritaTerbaru