BREAKING NEWS
Selasa, 10 Juni 2025

3 Jenderal Myanmar Dihukum Mati Akibat Menyerahkan Kota Strategis ke Tangan Pemberontak

BITVonline.com - Senin, 19 Februari 2024 09:58 WIB
58 view
3 Jenderal Myanmar Dihukum Mati Akibat Menyerahkan Kota Strategis ke Tangan Pemberontak
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

NAYPYITAW – Junta militer Myanmar telah menjatuhkan hukuman mati terhadap tiga perwira militer berpangkat Brigadir Jenderal yang menyerahkan diri bersama ratusan tentaranya beberapa waktu yang lalu. Mereka membiarkan sebuah kota strategis di dekat perbatasan China jatuh ke tangan kelompok pemberontak etnis, dalam apa yang disebut sebagai salah satu kerugian terbesar bagi militer Myanmar dalam beberapa dekade terakhir.

Berdasarkan laporan dari AFP pada Senin (19/2/2024), hukuman mati tersebut diumumkan oleh beberapa sumber militer Myanmar yang tidak ingin diidentifikasi karena tidak memiliki kewenangan untuk berbicara kepada media. Meskipun demikian, keputusan ini telah dikonfirmasi oleh sumber militer lainnya.

Penyerahan diri ratusan tentara Myanmar kepada Aliansi Tiga Persaudaraan di kota Laukkai, negara bagian Shan, pada bulan Januari menandai titik balik penting dalam konflik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Kejadian ini membawa Laukkai, kota yang strategis dekat perbatasan China, ke dalam kendali kelompok pemberontak etnis.

Baca Juga:

Peristiwa penyerahan diri ini telah memicu kritik publik yang jarang terjadi terhadap junta militer Myanmar, terutama oleh pendukungnya, yang sebelumnya telah mendukung upaya junta untuk menghancurkan oposisi terhadap kudeta tahun 2021.

Meskipun para perwira militer Myanmar dan tentaranya diperbolehkan meninggalkan kota setelah menyerahkan diri, hukuman mati yang dijatuhkan terhadap tiga Brigadir Jenderal menunjukkan bahwa junta militer berusaha untuk menegaskan kekuasaannya dengan tindakan tegas terhadap para pelanggar disiplin dalam tubuh militernya.

Baca Juga:

Pengumuman ini juga menyoroti eskalasi ketegangan di Myanmar, di mana upaya kelompok pemberontak etnis untuk melawan pemerintahan militer semakin memuncak, sementara pemerintah junta tetap berusaha mempertahankan kendali mereka atas negara tersebut.

(A/08)

Tags
beritaTerkait
Bupati Madina Saipullah dan Wabup Palas Fauzan Lepas Tim Survei Ruas Jalan Madina-Palas
Mantan Kakanwil DJP Jakarta Khusus Diperiksa KPK Terkait Gratifikasi Rp 21,5 Miliar
Tiga Kepala OPD di Pemkab Batu Bara Dinonaktifkan Terkait Pemeriksaan Penggunaan Anggaran
Bekas Pasar Aksara Disulap Jadi Kafe Mewah, Pengamat: Ada Kepentingan Bisnis Terselubung?
Serikat Buruh Sumut Tolak Seruan Penutupan PT TPL: Ribuan Pekerja Terancam Kehilangan Penghidupan
Bertambah 2 Orang, Total 5 Jemaah Haji Sumut Wafat di Tanah Suci
komentar
beritaTerbaru