BREAKING NEWS
Selasa, 09 September 2025

China Enggan Komentari Kematian Alexei Navalny

BITVonline.com - Sabtu, 17 Februari 2024 11:41 WIB
China Enggan Komentari Kematian Alexei Navalny
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BEIJING – Pemerintah China telah memilih untuk tidak memberikan komentar terkait kematian Alexei Navalny, tokoh oposisi Rusia yang dikenal sebagai salah satu pengkritik paling vokal terhadap Presiden Vladimir Putin. Mereka menyatakan bahwa masalah ini merupakan “urusan dalam negeri Rusia”. Kematian Navalny terjadi di tengah-tengah kontroversi yang melibatkan Rusia, dengan banyak pihak yang menyalahkan Kremlin atas insiden tersebut.

Alexei Navalny, yang berusia 47 tahun, menjalani masa hukuman 19 tahun penjara di sebuah lembaga pemasyarakatan di Distrik Otonomi Yamalo-Nenets, Rusia, ketika berita kematiannya diumumkan. Menurut pernyataan dari lembaga pemasyarakatan tersebut, Navalny dilaporkan merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan di area kompleks penjara, dan kemudian kehilangan kesadaran sebelum akhirnya meninggal dunia. Meskipun upaya resusitasi dilakukan, namun Navalny tidak berhasil diselamatkan.

Kematian Navalny terjadi setelah masa tahanannya selama tiga tahun di penjara Rusia dan setelah dia pulih dari serangan racun yang hampir merenggut nyawanya beberapa tahun sebelumnya. Navalny sendiri pada saat itu menuduh Kremlin sebagai dalang di balik serangan tersebut, yang kemudian memunculkan dugaan bahwa kematian Navalny mungkin memiliki motif politik.

Baca Juga:

Keputusan China untuk tidak mengomentari kematian Navalny mencerminkan sikap netral yang diambil oleh Beijing dalam menghadapi konflik atau kontroversi internasional. China cenderung untuk menahan diri dalam masalah yang dianggap sebagai urusan dalam negeri negara lain, terutama yang berkaitan dengan politik internal atau hak asasi manusia.

Kematian Navalny memunculkan reaksi yang beragam dari masyarakat internasional dan menjadi perhatian utama dalam diskusi tentang kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, dan hubungan diplomatik antara Rusia dan negara-negara lainnya.

Baca Juga:

(A/08)

0 komentar
Tags
beritaTerkait
Mahasiswa dan Pedagang Gelar Aksi Unjuk Rasa di DPRD Madina, Ini 21 Tuntutan Mereka
Peringatan Maulid Nabi di Padangsidimpuan: Penuh Hikmah dan Jadi Warisan Ibu-Ibu di Kantor Veteran
DANA Kaget Bagikan Saldo Gratis Rp224.000 Malam Ini, Ini Cara Klaimnya!
BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara hingga 14 September 2025
Ahli Gizi: Makanan Sehat untuk Usus Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mental
Haedar Nashir: Jabatan Baru Bukan Kebanggaan, Tapi Amanat Berat dari Presiden
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru