BREAKING NEWS
Jumat, 25 April 2025

China Enggan Komentari Kematian Alexei Navalny

BITVonline.com - Sabtu, 17 Februari 2024 11:41 WIB
38 view
China Enggan Komentari Kematian Alexei Navalny
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BEIJING – Pemerintah China telah memilih untuk tidak memberikan komentar terkait kematian Alexei Navalny, tokoh oposisi Rusia yang dikenal sebagai salah satu pengkritik paling vokal terhadap Presiden Vladimir Putin. Mereka menyatakan bahwa masalah ini merupakan “urusan dalam negeri Rusia”. Kematian Navalny terjadi di tengah-tengah kontroversi yang melibatkan Rusia, dengan banyak pihak yang menyalahkan Kremlin atas insiden tersebut.

Alexei Navalny, yang berusia 47 tahun, menjalani masa hukuman 19 tahun penjara di sebuah lembaga pemasyarakatan di Distrik Otonomi Yamalo-Nenets, Rusia, ketika berita kematiannya diumumkan. Menurut pernyataan dari lembaga pemasyarakatan tersebut, Navalny dilaporkan merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan di area kompleks penjara, dan kemudian kehilangan kesadaran sebelum akhirnya meninggal dunia. Meskipun upaya resusitasi dilakukan, namun Navalny tidak berhasil diselamatkan.

Kematian Navalny terjadi setelah masa tahanannya selama tiga tahun di penjara Rusia dan setelah dia pulih dari serangan racun yang hampir merenggut nyawanya beberapa tahun sebelumnya. Navalny sendiri pada saat itu menuduh Kremlin sebagai dalang di balik serangan tersebut, yang kemudian memunculkan dugaan bahwa kematian Navalny mungkin memiliki motif politik.

Baca Juga:

Keputusan China untuk tidak mengomentari kematian Navalny mencerminkan sikap netral yang diambil oleh Beijing dalam menghadapi konflik atau kontroversi internasional. China cenderung untuk menahan diri dalam masalah yang dianggap sebagai urusan dalam negeri negara lain, terutama yang berkaitan dengan politik internal atau hak asasi manusia.

Kematian Navalny memunculkan reaksi yang beragam dari masyarakat internasional dan menjadi perhatian utama dalam diskusi tentang kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, dan hubungan diplomatik antara Rusia dan negara-negara lainnya.

Baca Juga:

(A/08)

Tags
beritaTerkait
Warga Dusun Tapus dan Kantin Kompak Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak
Gibran Dikecam Soal Bonus Demografi, Rocky Gerung: "Pengetahuan Nol"
Semburan Lumpur Panas di Mandailing Natal Picu Kekhawatiran Warga, Dikhawatirkan Menyusul Kasus Lapindo
Pengeroyokan Sadis di Penjaringan: Dua Pemuda Dikeroyok dengan Busur Panah dan Samurai
Insiden MBG Basi di Bombana, BGN Akan Tinjau SOP
Mobil Kabur Usai Pesta Sabu Tabrak 24 Motor di Jalan Sempit Samarinda, Kerugian Capai Rp300 Juta
komentar
beritaTerbaru