BREAKING NEWS
Minggu, 19 Oktober 2025

Uni Eropa Sarankan AS untuk Evaluasi Ulang Pasokan Senjata ke Israel

BITVonline.com - Selasa, 13 Februari 2024 02:48 WIB
Uni Eropa Sarankan AS untuk Evaluasi Ulang Pasokan Senjata ke Israel
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

WASHINGTON DC – Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengeluarkan seruan yang tidak terlalu terselubung kepada Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi pasokan senjata ke Israel. Seruan ini datang sebagai respons atas tingginya jumlah korban sipil dalam konflik di Gaza. Borrell mengingatkan kembali pernyataan Presiden AS Joe Biden yang sebelumnya menyatakan bahwa respons Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober dianggap terlalu berlebihan. Banyak pejabat AS dan dari negara-negara Barat lainnya yang telah mengutarakan keprihatinan terhadap jumlah warga sipil yang terbunuh di Gaza dalam konflik tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa AS merupakan penyedia senjata utama bagi Israel, dengan memberikan bantuan militer senilai $3,8 miliar setiap tahunnya, yang mencakup berbagai jenis senjata mulai dari jet tempur hingga bom berkekuatan besar. Meskipun telah ada permintaan untuk memotong bantuan tersebut, Washington hingga saat ini belum mengindahkan permintaan tersebut.

Ketika ditanya mengenai pernyataan Borrell dan apakah AS sedang mempertimbangkan untuk memotong bantuan militer ke Israel, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mempertahankan kebijakan AS. Miller menyatakan bahwa kebijakan tersebut memberikan pemerintah AS “kemampuan maksimal” untuk mempengaruhi Israel.

Borrell juga menyoroti putusan Pengadilan Belanda yang memerintahkan pemerintah Belanda untuk memblokir semua ekspor suku cadang jet tempur F-35 ke Israel. Hal ini dilakukan karena kekhawatiran bahwa suku cadang tersebut dapat digunakan dalam pelanggaran hukum internasional dalam konflik di Gaza.

Sementara itu, Israel bersikeras bahwa mereka telah mengambil tindakan ekstensif untuk melindungi warga sipil, namun terpaksa melakukan operasi militer di wilayah yang dihuni sipil karena Hamas, kelompok militan Palestina yang bertanggung jawab atas serangan pada 7 Oktober, beroperasi di sana.

Dalam sambutannya di Brussels, Borrell juga mengkritik tajam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan menyatakan bahwa Netanyahu tidak mendengarkan permohonan untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga sipil. Borrell juga mempertanyakan bagaimana Netanyahu bisa melaksanakan evakuasi warga sipil Palestina dari wilayah Rafah di Gaza, yang merupakan bagian terakhir dari wilayah kantong di mana orang-orang mencari perlindungan.

Seruan Borrell ini menegaskan keprihatinan Uni Eropa terhadap situasi di Gaza dan menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil dalam konflik bersenjata. Meskipun demikian, langkah konkret untuk mengurangi pasokan senjata ke Israel dan mendesak untuk mengambil tindakan lebih lanjut masih menjadi perdebatan yang terus berlanjut di tingkat internasional.

(A/08)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru