BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

Myanmar Serahkan 3 Gembong Mafia asal China ‘bisnis Penipuan Online’ di Laukkaing

BITVonline.com - Jumat, 02 Februari 2024 09:28 WIB
100 view
Myanmar Serahkan 3 Gembong Mafia asal China ‘bisnis Penipuan Online’ di Laukkaing
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

LAUKKAING – Bayangan korupsi, kejahatan, dan ketidakadilan merajalela di perbatasan timur laut Myanmar dengan China, kisah gelap sebuah keruntuhan mafia China merembes ke permukaan. Dalam sebuah narasi yang mirip dengan plot film aksi, tiga gembong penipuan asal China — Bai Suocheng, Wei Chaoren, dan Liu Zhengxiang — ditangkap dan diserahkan ke Beijing, membawa akhir tragis bagi kekuasaan mereka yang merajalela di kota Laukkaing seperti para penguasa dalam film epik “The Godfather”.

Laukkaing, sebuah kota terpencil yang dahulu dikenal sebagai wilayah perbatasan nan miskin, berubah menjadi lanskap yang dipenuhi kejahatan dan kriminalitas, khususnya dalam bisnis penipuan online yang melibatkan ribuan warga asing yang terjebak dan dipaksa untuk menjadi bagian dari skema penipuan tersebut. Kisah tragis ini seolah menyimbolkan puncak dari keruntuhan moral dan kekuasaan yang berlebihan.

Peristiwa ini mencuat ketika ketiga gembong penipuan tersebut, yang secara mencolok memimpin tiga dari empat keluarga yang menguasai Kota Laukkaing, diserahkan ke China. Mereka diboyong dengan pesawat carteran bersama tujuh orang lainnya, menandai akhir dari era kelam yang lama menggenggam kota tersebut.

Baca Juga:

Namun, lebih dari sekadar sebuah kejadian kriminal, keruntuhan mafia China di Laukkaing menjadi cermin dari kelemahan rezim militer Myanmar yang semakin memudar. Tentara Myanmar, yang sejak merebut kekuasaan pada awal 2021 terjebak dalam konflik yang sengit melawan pasukan-pasukan etnis di berbagai front, terlihat semakin terpinggirkan. Jenderal Min Aung Hlaing, yang diketahui mendukung mafia China di Laukkaing, kini harus berhadapan dengan tekanan dari pemerintah China untuk mengendalikan pusat-pusat bisnis penipuan online.

Laukkaing sendiri berubah dari kota perbatasan yang terisolasi menjadi pusat kriminalitas yang tak kenal belas kasihan di bawah kekuasaan empat keluarga mafia yang mengendalikannya sejak tahun 2009. Di bawah naungan mereka, Laukkaing menjadi tempat di mana kegiatan penipuan online merajalela, menarik ratusan ribu korban dari Asia Tenggara untuk menjadi sasaran dari skema kejahatan mereka.

Baca Juga:

Keruntuhan mafia China di Laukkaing tidak hanya memperlihatkan kelemahan rezim militer Myanmar, tetapi juga menyoroti keganasan dari perdagangan manusia dan kejahatan lintas batas yang terorganisir dengan baik. Kementerian China bahkan menawarkan imbalan bagi siapa pun yang bisa menangkap pelaku dan jaringan mereka yang disebut sebagai “biang keladi”, menunjukkan bahwa rezim China sendiri terlibat dalam upaya untuk menstabilkan kawasan tersebut.

Namun, di tengah tragedi dan kehancuran, kisah Laukkaing juga menjadi cermin dari ambisi gelap dan ketidakadilan yang melanda wilayah tersebut. Seperti kota liar di masa lalu, Laukkaing menjadi tempat di mana segala sesuatu dapat diperjualbelikan dan segala aturan menjadi lemah. Kasino-kasino yang semula dibangun untuk menarik wisatawan China, berubah menjadi tempat pencucian uang, penyelundupan, dan penipuan online yang merajalela.

Lebih dari sekadar cerita kejahatan, keruntuhan mafia China di Laukkaing menggambarkan kisah peradaban yang terpatahkan di tengah perjuangan antara kekuasaan dan kebenaran. Dalam bayang-bayang kerusuhan dan ketidakpastian, nasib Laukkaing menjadi simbol dari kebobrokan moral dan kelemahan sistem yang tidak bisa lagi diabaikan. Dan dalam kehampaan dan kehancuran, mungkin terselip harapan untuk masa depan yang lebih baik dan lebih adil bagi mereka yang terpinggirkan oleh gelombang kejahatan dan ketidakadilan.

(A/08)

Tags
beritaTerkait
Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Tolak Seruan Penyerahan Diri Tanpa Syarat dari AS
KA Ambarawa Ekspres T4brak Truk Tangki di Lamongan, Sopir Truk T3was di Tempat
Marc Marquez Cuek Saat Dicemooh Penonton MotoGP Italia, Santai Hadapi Ejekan
Solidaritas Puan Indonesia Tuntut Fadli Zon Minta Maaf atas Pernyataan Soal Kekerasan Seksual Mei 1998
Tim Gabungan Temukan Dua Korban Longsor Galian C Cirebon Setelah 5 Jam Pencarian
Rp915 Miliar dan 51 Kg Emas Eks Pejabat MA Zarof Ricar Dirampas Negara, Tak Bisa Buktikan Asal Usul Harta
komentar
beritaTerbaru