BREAKING NEWS
Kamis, 23 Oktober 2025

Polisi Korea Selatan Periksa Jeju Air dan Bandara Muan dalam Investigasi Kecelakaan Pesawat yang Tewaskan 179 Penumpang

BITVonline.com - Kamis, 02 Januari 2025 06:33 WIB
Polisi Korea Selatan Periksa Jeju Air dan Bandara Muan dalam Investigasi Kecelakaan Pesawat yang Tewaskan 179 Penumpang
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KORSEL –Kepolisian Korea Selatan mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan pemeriksaan terhadap Jeju Air dan operator Bandara Internasional Muan sebagai bagian dari investigasi atas kecelakaan pesawat yang terjadi pada 31 Desember 2024, yang menewaskan 179 orang. Peristiwa tersebut merupakan bencana penerbangan terburuk di Korea Selatan dalam beberapa dekade terakhir.

Menurut pernyataan dari Kepolisian Provinsi Jeolla Selatan pada Kamis (2/1), penyidik telah menggeledah kantor operator pesawat dan otoritas penerbangan kementerian transportasi di kota Muan, serta kantor Jeju Air di Seoul. Proses penyelidikan difokuskan pada pengoperasian dan perawatan pesawat, serta fasilitas bandara yang terkait dengan kecelakaan tersebut.

Juru bicara Jeju Air mengonfirmasi bahwa mereka sedang memeriksa situasi terkait kecelakaan tersebut, namun perusahaan operator bandara belum memberikan respons lebih lanjut.

Kecelakaan yang terjadi pada penerbangan Jeju Air 7C2216, yang rutenya dari Bangkok menuju Muan, disebabkan oleh pesawat yang tergelincir saat mendarat darurat dan menghantam tanggul. Pesawat tersebut kemudian meledak dan terbakar setelah menghantam struktur beton yang kaku. Sejumlah ahli penerbangan, termasuk Profesor Teknik di University of Southern California, Najmedin Meshkati, menyatakan bahwa tanggul yang terlalu kaku dan antena navigasi yang dipasang pada struktur beton yang sangat tangguh menjadi penyebab utama kecelakaan.

Selain itu, pihak berwenang juga menyelidiki alasan mengapa pesawat tidak menggunakan roda pendaratannya dan mengapa pilot tampaknya terburu-buru untuk melakukan upaya pendaratan kedua setelah melaporkan keadaan darurat kepada kontrol lalu lintas udara, yang menyebutkan adanya tabrakan burung (bird strike).

Perekam data penerbangan pesawat yang mengalami kerusakan telah dibawa ke Amerika Serikat untuk dianalisis bersama dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), Badan Penerbangan Federal (FAA), dan produsen pesawat Boeing.

Pelaksana tugas Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, menyatakan bahwa data dari rekaman suara di kokpit pesawat diperkirakan akan selesai dianalisis pada Jumat (3/1) dan dapat memberikan wawasan penting mengenai kejadian-kejadian menit terakhir sebelum kecelakaan.

Choi juga menekankan pentingnya inspeksi menyeluruh terhadap semua pesawat Boeing 737-800 yang beroperasi di negara tersebut, menyusul kecelakaan ini. “Pemeriksaan khusus terhadap pemeliharaan, pelatihan, dan operasional pesawat harus segera dilakukan,” ujar Choi. Ia juga mengingatkan pihak berwenang untuk mengambil tindakan terhadap siapa saja yang menyebarkan informasi palsu atau pesan berbahaya terkait kecelakaan ini di media sosial.

Jeju Air 7C2216 mengalami kecelakaan setelah mendarat darurat di Bandara Muan dan melewati landasan pacu sebelum menghantam tanggul. Dua awak pesawat yang duduk di bagian ekor pesawat berhasil diselamatkan meskipun terluka.

(N/014)

0 komentar
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru