BITVONLINE.COM -Program makan siang sekolah atau kyushoku yang telah dimulai sejak 1889 di Jepang, tidak hanya menjadi bagian dari sistem pendidikan di negeri Sakura, tetapi juga bagian penting dari pembentukan pola makan sehat bagi generasi muda. Dalam sebuah seminar Yakult bertajuk "Shokuiku: Nutrisi dan Edukasi" yang berlangsung pada Kamis, 13 Februari 2025, Naomi Aiba, seorang pakar gizi dari Department of Nutrition and Life Science Kanagawa Institute of Technology, menjelaskan bahwa kyushoku pertama kali diperkenalkan di Jepang untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang seimbang, mulai dari nasi, ikan, hingga acar sayuran.
Dalam perjalanan waktu, variasi menu makan siang di sekolah Jepang terus berkembang, beradaptasi dengan pengaruh budaya Barat pada tahun 1975, yang memperkenalkan roti sebagai alternatif hidangan utama. "Menu makan siang ini kini berfokus pada makanan pokok, lauk pauk, dan variasi makanan khas Jepang yang semakin bertambah," ungkap Naomi.
Jepang menekankan pentingnya pendidikan gizi yang dimulai sebelum makan siang. Sekolah-sekolah di Jepang mengajarkan anak-anak mengenai pentingnya makan bergizi melalui media ilustrasi yang menarik, dengan durasi penyuluhan yang singkat, sekitar dua hingga tiga menit, sebelum waktu makan. "Dengan pendidikan gizi yang menyenangkan dan mudah dipahami, anak-anak Jepang diajarkan untuk menghargai makanan mereka," ujar Naomi.