BREAKING NEWS
Sabtu, 06 Desember 2025

Kenaikan Harga Bawang Putih Diduga Akibat Kongkalikong Mafia Impor dengan Oknum Pejabat?

- Senin, 03 Maret 2025 12:13 WIB
Kenaikan Harga Bawang Putih Diduga Akibat Kongkalikong Mafia Impor dengan Oknum Pejabat?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Kenaikan harga bawang putih yang terus menerus terjadi di pasar Indonesia diduga kuat melibatkan permainan antara mafia impor dengan oknum pejabat di Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

Hal ini diungkapkan oleh pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, yang menilai masalah ini telah berulang kali terjadi setiap kali harga bawang putih melonjak.

Trubus Rahadiansyah menyatakan bahwa permasalahan harga dan ketersediaan bawang putih tidak terlepas dari tata kelola yang ada di kedua kementerian terkait.

Salah satu faktor yang mencurigakan adalah ketergantungan pada impor sebagai solusi untuk menangani lonjakan harga.

"Ada kongkalikong antara kementerian/lembaga dengan para pengusaha yang juga importir itu," ujar Trubus dalam wawancara pada Senin, 3 Maret 2025.

Menurut Trubus, kecurigaan terhadap adanya 'permainan' semakin menguat karena ketidakterbukaan informasi mengenai stok dan kebutuhan bawang putih yang sebenarnya.

Selama ini, masyarakat hanya diberitahukan bahwa stok kurang, yang menjadi alasan harga melonjak.

"Tata kelola selama ini kan cenderung publik itu tidak tahu berapa sesungguhnya kebutuhan bawang, selalu munculnya biasanya kalau tidak mahal karena dianggap stoknya kurang," tambah Trubus.

Dia juga menjelaskan bahwa lonjakan harga bawang putih sering terjadi pada momen-momen tertentu seperti menjelang libur Natal, Tahun Baru, atau Lebaran, saat permintaan masyarakat terhadap bawang putih meningkat tajam.

Namun, ketersediaan stok sesungguhnya tidak pernah dipublikasikan secara terbuka.

"Stok itu ditampilkan, tapi sesungguhnya stok-stok yang sebenarnya seperti apa, tapi tidak pernah dibuka," tegas Trubus.

Para pengamat dan masyarakat kini berharap agar Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian lebih transparan dalam mengelola data ketersediaan pangan dan memerangi praktik mafia impor yang merugikan konsumen dan petani lokal.

Editor
:
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru