JAKARTA -Jelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, sebagian besar masyarakat Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk mudik ke kampung halaman.
Momen mudik yang sering kali dianggap sebagai ajang untuk berkumpul dengan keluarga, juga kerap kali dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk memamerkan kendaraan atau pencapaian mereka di perantauan.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengingatkan agar masyarakat tidak menjadikan mudik sebagai ajang pamer kekayaan atau kesuksesan.
Haedar menekankan bahwa esensi dari mudik adalah untuk mempererat tali silaturahmi dan membangun semangat kebersamaan di kampung halaman.
Menurutnya, jika tradisi mudik justru menjadi sarana untuk menunjukkan kendaraan mewah atau kesuksesan di perantauan, maka makna sejati Idul Fitri akan hilang.
"Menjadi parsial atau bahkan tidak penting kalau mudik menjadi pamer kendaraan, kemudian pamer kesuksesan di rantau," kata Haedar Nashir melalui unggahan Instagram @mood.jakarta pada Minggu, 30 Maret 2025.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat menghindari gaya hidup berlebihan yang bisa memperburuk kesenjangan sosial.
Lebih lanjut, Haedar menjelaskan bahwa nilai dari mudik terletak pada kebersamaan dan memperkuat hubungan antar keluarga dan masyarakat.
Jika mudik hanya dimanfaatkan untuk pamer gaya hidup mewah, maka esensi dari Idul Fitri, yang seharusnya penuh dengan kebersamaan, akan hilang.
"Syawalan, Idul Fitri, mudik itu menjadi kekuatan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan. Saya yakin penting," tambahnya.
Pernyataan Haedar ini menuai beragam respons dari netizen di media sosial.
Beberapa pengguna media sosial mengungkapkan bahwa fenomena pamer kekayaan saat mudik memang sering terjadi di masyarakat, yang terkadang menimbulkan rasa iri atau kesenjangan di antara warga kampung halaman.
"Ya tapi kenyataannya banyak yang begitu pak, mau gimana lagi, Lebaran hilang kalau tidak pegang uang pak," tulis salah satu netizen dalam unggahan tersebut.
Pernyataan Haedar menjadi sebuah refleksi untuk masyarakat agar kembali fokus pada tujuan sejati dari mudik, yaitu mempererat silaturahmi dan menjaga kebersamaan tanpa terjebak dalam perilaku konsumtif atau pamer kekayaan.