Sebagai pengelola wisata, Herbert mengakui bahwa ada dampak negatif akibat kenaikan permukaan air, seperti hilangnya pasir putih yang menjadi daya tarik utama tempat wisata yang dikelolanya. Namun, ia juga melihat sisi positifnya.
"Sekarang pengunjung lebih banyak bersantai di joglo-joglo yang kami sediakan dan lebih sering memesan makanan. Sebelumnya, mereka membentang tikar di pasir dan membawa bekal sendiri. Artinya, kuliner yang dijual di sini lebih laris manis," ungkapnya.
Dengan kondisi air yang semakin pulih, diharapkan keseimbangan ekosistem Danau Toba tetap terjaga dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta sektor pariwisata di sekitarnya.