"Proyek ini sangat berisiko terhadap lingkungan. Limbah tailing yang mengandung bahan kimia dapat mencemari ribuan hektare tanah ulayat. Kami meminta proyek ini dihentikan sementara sampai ada kajian lingkungan yang lebih mendalam," tegas Anton.
DPRD Mimika berencana untuk memanggil manajemen PT HAL untuk memberi penjelasan terkait pengelolaan proyek tailing dan status karyawan yang terlibat.
Masyarakat setempat juga berharap agar pihak terkait segera memberikan solusi yang jelas dan memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari proyek ini.