
Diduga Pelaku Mabuk, Adik Jadi Korban Pencabulan, Bahar bin Smith: Saya Tidak Terima!
TANGERANG SELATAN Peristiwa memilukan menimpa dua adik dari pendakwah kondang Bahar bin Smith di kawasan Gang Sate, Pamulang, Tangerang
Hukum dan KriminalTIMIKA -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika mendesak PT Honay Ajkwa Lorenz (PT HAL) untuk segera memulangkan 65 karyawan asli Papua yang telah direkrut dan mengikuti pelatihan soft skill di Surabaya, Jawa Timur.
Anggota DPRD Mimika, Anton Niwilingame, menyatakan bahwa hingga saat ini, 65 karyawan tersebut masih berada di Jakarta dan Surabaya, sementara hak-hak mereka dari perusahaan belum jelas.
Baca Juga:
"Perusahaan harus segera memberikan kejelasan terkait status mereka dan memulangkan mereka ke Papua. Kami juga meminta transparansi mengenai hak-hak karyawan yang belum dipenuhi," ujar Anton, Kamis (3/4), di Timika.
PT HAL, yang sebelumnya meluncurkan proyek pengelolaan tailing (limbah tambang) menjadi semen, paving block, dan keramik, telah merekrut sekitar 6.000 karyawan, dengan sebagian besar karyawan yang direkrut mendapatkan rekomendasi dari gereja.
Baca Juga:
Namun, menurut Anton, proses perekrutan ini tidak berjalan dengan transparan, dan bahkan PT Freeport Indonesia, sebagai pemilik tailing, tidak mengetahui tentang perekrutan tersebut.
Pihak DPRD juga menyoroti tidak dilibatkannya lembaga adat seperti Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) dan Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko), serta ketidaktahuan pemerintah daerah dan DPRD setempat terkait proyek ini.
Hal ini menjadi kekhawatiran mengingat lokasi pabrik PT HAL berada di sekitar permukiman warga, yang dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan dan lingkungan.
"Proyek ini sangat berisiko terhadap lingkungan. Limbah tailing yang mengandung bahan kimia dapat mencemari ribuan hektare tanah ulayat. Kami meminta proyek ini dihentikan sementara sampai ada kajian lingkungan yang lebih mendalam," tegas Anton.
DPRD Mimika berencana untuk memanggil manajemen PT HAL untuk memberi penjelasan terkait pengelolaan proyek tailing dan status karyawan yang terlibat.
Masyarakat setempat juga berharap agar pihak terkait segera memberikan solusi yang jelas dan memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari proyek ini.
(cn/a)
TANGERANG SELATAN Peristiwa memilukan menimpa dua adik dari pendakwah kondang Bahar bin Smith di kawasan Gang Sate, Pamulang, Tangerang
Hukum dan KriminalJAKARTA Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa penegakan hukum terhadap praktik pungutan liar (pungli) tetap dilanj
Hukum dan KriminalBANDA ACEH Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI), Prof. Abdul Muti, dijadwalkan melakukan kunjunga
NasionalJAKARTA Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ucapan perpisahan sekaligus berkelakar saat menyinggung pengganti Waki
NasionalBANDA ACEH Sebanyak 18 siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Banda Aceh secara resmi dilepas dan diserahkan kembali kepada orang tua mereka d
PendidikanJAKARTA Pernyataan Presiden ke6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal sikapnya yang jarang membuat unggahan di media sosial kembali men
PolitikDELISERDANG Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution secara resmi membuka Kejuaraan Mini Soccer Jurnalis Championshi
OlahragaSEMARANG Setelah dua kali mangkir dari panggilan penyidik, Ketua salah satu partai politik di Jawa Tengah sekaligus pemilik tempat hibur
Hukum dan KriminalDELI SERDANG Sebuah insiden keamanan kembali mengganggu kelancaran penerbangan ibadah haji tahun ini. Sebuah pesawat milik maskapai Saudi
PeristiwaTAPANULI SELATAN Kasus hukum yang menimpa Koperasi Produsen Perkebunan Tondi Bersama (KPPTB) di Kelurahan Huta Raja, Kecamatan Muara Batan
Hukum dan Kriminal