
Rumah Ketua Umum KSBSI Fatiwanolo Zega Dilempari Bom Molotov, Polisi Selidiki Pelaku
MEDAN Rumah Ketua Umum Pengurus Pusat Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Independen (KSBSI), Fatiwanolo Zega (53), dilempari bom molotov
PeristiwaBITVONLINE -Penggunaan palu oleh hakim dalam persidangan merupakan elemen yang ikonik dan memiliki makna penting dalam dunia hukum.
Palu tersebut bukan hanya simbol otoritas hakim di ruang sidang, tetapi juga penanda bahwa keputusan hukum telah dibuat dan harus dihormati. Namun, dari mana sebenarnya tradisi palu hakim ini berasal?
Menurut Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto, tradisi penggunaan palu dalam persidangan berakar dari Inggris pada abad ke-17.
Pada masa itu, banyak terjadi sengketa hukum terkait dengan pembayaran denda. Hakim pada waktu itu terbiasa menggebrak meja dengan tangan sambil mengumumkan keputusan mengenai denda yang dikenakan. "Dulu abad 17 di Inggris itu ada beberapa sengketa terkait dengan soal pembayaran denda.
Nah, kemudian hakimnya itu terbiasa menggebrak meja ketika memutuskan denda itu, 'prok! Denda sekian,'" kata Djuyamto dalam wawancara , Kamis (27/2/2025).
Sebelum penggunaan tangan untuk mengetuk meja, juru sita pengadilan di Inggris akan berteriak "Gevel this sounded!". Istilah "gevel" ini, menurut Djuyamto, diyakini menjadi cikal bakal kata "gavel", yang dalam bahasa Inggris berarti palu sidang.
Namun, penggunaan tangan untuk mengetuk meja secara terus-menerus berpotensi menyebabkan rasa sakit pada tangan hakim, sehingga tradisi ini akhirnya beralih menggunakan palu kayu untuk memberikan ketukan yang lebih jelas dan simbolis. "Lama-lama kalau pakai tangan terus nanti sakit dan sebagainya akhirnya diganti ketukan palu," ujar Djuyamto.
Pengaruh penggunaan palu dalam sidang juga ditemukan di Amerika Serikat. Djuyamto menjelaskan bahwa Wakil Presiden Amerika Serikat pertama, John Adams, adalah orang yang pertama kali menggunakan palu saat memimpin rapat resmi.
Tradisi ini kemudian berkembang dan diterima di berbagai forum resmi, termasuk ruang sidang pengadilan.
Selain itu, menurut pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Albert Aries, penggunaan palu juga bisa ditelusuri kembali ke peradaban Yunani Kuno dan Romawi.
Dalam peradaban ini, banyak prinsip hukum universal yang lahir dan menjadi dasar sistem peradilan modern. "Penggunaan palu tersebut memberikan makna adanya otoritas dan kontrol dalam pengadilan," ujar Albert.
Di masa Yunani dan Romawi, hakim dianggap sebagai perwakilan Tuhan dan posisi mereka sangat dihormati.
MEDAN Rumah Ketua Umum Pengurus Pusat Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Independen (KSBSI), Fatiwanolo Zega (53), dilempari bom molotov
PeristiwaLANGKAT Pemerintah Kabupaten Langkat menggelar upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke29 Tahun 2025 di Halaman Kantor Bupati Lang
PemerintahanJAKARTA Kejaksaan Agung (Kejagung) mengalihkan status penahanan Direktur Pemberitaan JakTV, Tian Bahtiar (TB), menjadi tahanan kota. Pengal
NasionalSERDANG BEDAGAI Seorang pengedar sabu berinisial SS (38), warga Dusun II, Desa Cinta Air, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (S
Hukum dan KriminalJAKARTA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara resmi membubarkan Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Neg
PemerintahanSUMUT Perusahaan perkebunan sawit asal Medan, PT. Rendi Permata Raya (PT. RPR), kembali menjadi sorotan setelah diketahui membuka ribuan he
Hukum dan Kriminalbitvonline.comDemam tifoid, yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica serovar Typhi (S. Typhi), kini semakin sulit diobati akibat re
KesehatanTAPUT Wakil Menteri Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Dr. Fajar Riza Ul Haq MA mengungkapkan bahwa pemerintah tengah fokus membenahi ta
PemerintahanVATICAN Jenazah Paus Fransiskus telah menjalani proses pengawetan menggunakan teknik tanatopraksi dan disemayamkan di Basilika Santo Petrus
InternasionalMEDAN Curahan hujan yang cukup tinggi dan drainase yang kurang optimal menyebabkan ratusan rumah di Kecamatan Medan Labuhan dan Kelurahan S
Peristiwa