
Tersinggung Saat Minum Tuak, Pria di Taput Tikam Teman Hingga Kehilangan Nyawa
TAPANULI UTARA Peristiwa tragis terjadi di Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (2/8/2025)
Hukum dan Kriminal
BATU BARA –Harga cabai merah yang terus meroket dalam beberapa Minggu hingga mencapai Rp90.000 per kilogram telah membuat para ibu rumah tangga di Kabupaten Batu Bara, khususnya di Tanjung Tiram, mengeluh. Lonjakan harga ini menjadi pukulan berat bagi masyarakat kecil yang bergantung pada penghasilan harian.selasa,28/1/2025
Salah satu ibu rumah tangga, Windi (35), tidak mampu menyembunyikan rasa frustrasinya saat ditemui di pasar tradisional. “Biasanya, saya bisa beli satu kilo cabai merah seharga Rp24.000. Tapi sekarang, dengan harga Rp90.000 per kilo, itu sangat tidak masuk akal bagi kami. Belanja kebutuhan dapur semakin sulit,” ungkap Rina dengan mata berkaca-kaca.
Rina bercerita bahwa cabai merah adalah bahan pokok yang selalu ada di setiap masakan keluarganya. Namun, sejak harga melonjak drastis, ia terpaksa mengurangi pembelian cabai dan mencari alternatif bumbu lain untuk menghemat pengeluaran. “Kami ini bukan orang kaya, bang. Harus pintar-pintar cari cara supaya tetap bisa masak, tapi rasanya tidak seperti biasanya,” tambahnya sambil menghela napas panjang.
Baca Juga:
Hal serupa juga dirasakan oleh Sari (29), seorang penjual nasi uduk yang kini harus memutar otak agar tetap bisa berjualan. “Cabai itu bahan utama. Kalau harga segini, saya harus menaikkan harga jual, tapi takut pelanggan protes. Saya bingung harus bagaimana,” katanya dengan nada sedih.
Lonjakan harga cabai ini diduga akibat menurunnya pasokan cabai dari petani. Cuaca buruk yang melanda beberapa daerah penghasil cabai disebut-sebut menjadi penyebab utama kelangkaan pasokan, yang pada akhirnya memicu kenaikan harga di pasar.
Baca Juga:
Kondisi ini membuat masyarakat berharap agar pemerintah segera mengambil langkah nyata. Warga meminta adanya operasi pasar atau upaya lain yang dapat menstabilkan harga bahan pokok.
“Jangan biarkan kami menderita lebih lama. Harga bahan pokok ini terlalu tinggi. Kami hanya ingin bisa hidup normal tanpa terbebani seperti ini,” pinta windi, seolah mewakili jeritan hati para ibu rumah tangga lainnya.
(MTK-07)
TAPANULI UTARA Peristiwa tragis terjadi di Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (2/8/2025)
Hukum dan KriminalDAIRI Seorang pria berinisial SP, yang diketahui merupakan mantan anggota kepolisian, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran
Hukum dan KriminalJAKARTA Politikus senior Partai Golkar, Nurdin Halid, menanggapi tegas isu yang menyebutkan adanya dorongan untuk menggelar Musyawarah N
PolitikJAKARTA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengungkap temuan penting dalam pengawasan intensif terhadap peredaran produk kos
EntertainmentMATARAM Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan bahwa pengibaran bendera bergambar karakter dari serial ma
NasionalSURABAYA Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdig) Nezar Patria menegaskan pentingnya disiplin verifikasi sebagai fondasi utama
Sains & TeknologiJAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan alokasi anggaran sektor kesehata
KesehatanSERDANG BEDAGAI Seorang pria paruh baya bernama Sarbaini alias Amang (50), warga Dusun Kedondong, Desa Melati II, Kabupaten Serdang Beda
PeristiwaJAKARTA Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menjelaskan bahwa Menteri Perdagangan 20152016, Thom
Hukum dan KriminalMEDAN Sebanyak 500 personil Polri, TNI, dan instansi terkait telah disiapkan untuk mengamankan perhelatan olahraga internasional, 3rd In
Olahraga