JAKARTA -Ratusan korban investasi bodong EDCCash mengirimkan puluhan karangan bunga ke kediaman pribadi Presiden Prabowo Subianto di kawasan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (18/4).
Aksi ini sebagai bentuk harapan agar Presiden turun tangan menuntaskan kasus EDCCash yang telah lama berlarut tanpa kejelasan.
Karangan bunga yang memenuhi depan rumah orang nomor satu di Indonesia itu berisi pesan-pesan keadilan dari para korban yang merasa telah ditelantarkan oleh penegak hukum.
Mereka menuntut pengembalian aset yang telah disita, namun hingga kini tak kunjung dikembalikan sesuai putusan pengadilan.
"Kami yakin Bapak Presiden Prabowo akan mengusut dan mengawal tuntas kasus ini. Beliau tegak lurus dalam memberantas mafia berseragam," ujar Siti Mylanie Lubis, kuasa hukum korban, kepada awak media.
Siti menyebut para korban sudah mengadu ke berbagai institusi seperti DPR RI hingga Komjak, namun tak mendapat solusi.
Kasus ini telah berlangsung selama 5 tahun dengan total kerugian korban mencapai Rp1,4 triliun.
Kuasa hukum lainnya, Dohar Jani Simbolon, menyebut banyak korban mengalami kondisi memprihatinkan.
"Sebagian besar korban adalah rakyat kecil, kini hidup dalam kelaparan, kehilangan pekerjaan, bahkan tempat tinggal. Namun para pelaku bebas berkeliaran," ungkap Dohar.
Sebelumnya, korban juga melaporkan oknum Jaksa dan penyidik Bareskrim Polri ke KPK atas dugaan penggelapan barang bukti seperti sertifikat tanah dan tas mewah yang tak masuk dalam berkas perkara.
Salah satunya, tas Hermes senilai Rp1 miliar milik terdakwa yang disebut hilang tanpa jejak.
KPK melalui juru bicara Tessa Mahardhika Sugiarto menyatakan laporan tersebut akan diverifikasi dan dikaji untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
"Pelaporan yang masuk akan diverifikasi, ditelaah, dan dikumpulkan bahan keterangannya terlebih dahulu," ujar Tessa.
Total korban yang telah diverifikasi mencapai sekitar 600 orang dengan kerugian mencapai Rp680 miliar.
Para korban berharap keadilan bisa ditegakkan dan Presiden Prabowo bersedia turun langsung untuk membongkar tuntas skandal ini.*