Komisi III DPR RI Kritik Kompolnas Terkait Dugaan Pelanggaran SOP Kapolres Belawan dalam Insiden Tawuran

"Kompolnas harusnya turun langsung ke Belawan, lihat sendiri kondisi di sini. Jangan hanya mengandalkan laporan dari jauh," ujar warga tersebut.

Kekhawatiran masyarakat semakin besar setelah tawuran susulan kembali pecah pada 10 Mei 2025, menewaskan seorang remaja bernama Ibnu Saddam Husairi Lubis akibat luka bacok. Kondisi ini semakin mempertegas betapa kompleks dan berbahayanya situasi keamanan di Belawan.

Baca Juga:

• Kapolres Belawan Nonaktif AKBP Oloan Masih Dipatsus, Kasus Penembakan Dua Remaja Tunggu Keputusan Mabes
• Kompolnas: Polri Harus Jadi Bagian dari Masyarakat di Era Keterbukaan

"Kami takut korban terus bertambah. Polisi harus tegas, tapi jangan disalahkan jika mereka bertindak untuk melindungi warga," kata warga lainnya.

Hinca menutup pernyataannya dengan menyerukan semua pihak untuk bersikap bijak dan menunggu hasil penyelidikan resmi demi keadilan bagi semua pihak.

Baca Juga:

• Hinca Pandjaitan Kritik Ketua PDIP Sumut Soal Polemik Empat Pulau: “Logikanya Salah!”
• Roy Suryo Bakal Lapor Penyidik, Jokowi: "UGM Nggak Dipercaya, Bareskrim Nggak Dipercaya, Mau Percaya Siapa?"

"Ini soal nyawa dan keadilan. Jangan terburu-buru menilai. Biarkan proses hukum bekerja secara transparan," pungkasnya.*

(tb/j006)

Kapolres Belawan Nonaktif AKBP Oloan Masih Dipatsus, Kasus Penembakan Dua Remaja Tunggu Keputusan Mabes

Kompolnas: Polri Harus Jadi Bagian dari Masyarakat di Era Keterbukaan

Hinca Pandjaitan Kritik Ketua PDIP Sumut Soal Polemik Empat Pulau: “Logikanya Salah!”

Roy Suryo Bakal Lapor Penyidik, Jokowi: "UGM Nggak Dipercaya, Bareskrim Nggak Dipercaya, Mau Percaya Siapa?"

Tak Hanya Kapolres, Petugas Tol Juga Jadi Korban Serangan Kelompok Tawuran di Medan

Kompolnas Telusuri Kasus Penembakan Remaja oleh Kapolres Belawan, Evaluasi SOP Penggunaan Senjata