BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Sulit Diberantas, Ini 3 Alasan Mengapa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Masih Menjadi Ancaman

Justin Nova - Jumat, 16 Mei 2025 15:19 WIB
319 view
Sulit Diberantas, Ini 3 Alasan Mengapa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Masih Menjadi Ancaman
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PAPUA -Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua hingga kini masih menjadi ancaman serius bagi keamanan dan ketertiban di wilayah Papua.

Meski telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh pemerintah sejak 2021, keberadaan mereka belum juga dapat diberantas tuntas oleh aparat keamanan.

KKB yang merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) ini kerap melakukan aksi kekerasan, perusakan, pembunuhan, hingga penyanderaan terhadap warga sipil, personel TNI, dan Polri.

Baca Juga:

Berikut adalah tiga alasan utama mengapa KKB Papua sulit diberantas secara menyeluruh:

Baca Juga:

1. Menyamar sebagai Warga Lokal

Brigadir Jenderal Pol Rusdi Hartono, selaku Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas), menyampaikan bahwa tak sedikit anggota KKB yang kerap menyusup dan menyamar sebagai warga sipil untuk menghindari deteksi aparat.

"Kelompok-kelompok ini sering masuk ke penduduk. Menyamar-menyamar dengan penduduk," ungkap Rusdi.

Pola penyamaran ini membuat keberadaan mereka sulit dikenali, sehingga memperumit upaya penangkapan dan pembubaran oleh aparat gabungan TNI-Polri.

2. Mobilitas Tinggi dan Sering Pindah Lokasi

Selain menyamar, kelompok KKB juga dikenal dengan mobilitas tinggi. Mereka kerap berpindah-pindah dari satu lokasi ke lokasi lain yang sulit dijangkau.

"Mereka selalu berusaha bagaimana pengejaran dilakukan oleh aparat keamanan, mereka bisa lolos," ujar Rusdi.

Strategi ini menyebabkan operasi pengejaran harus dilakukan dengan ekstra hati-hati dan memakan waktu lama.

3. Dapat Perlindungan dari Tokoh Lokal

Lebih kompleks lagi, beberapa anggota KKB dilaporkan mendapat perlindungan dari oknum tokoh lokal. Dukungan ini bisa berupa logistik, informasi, hingga perlindungan fisik.

Kondisi ini menciptakan tantangan tambahan bagi TNI-Polri karena harus berhati-hati dalam mengambil langkah, agar tidak memperburuk hubungan dengan masyarakat setempat yang masih rentan.

Konflik bersenjata antara aparat keamanan dan KKB terus berlanjut. Beberapa hari lalu, dua personel Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 gugur dalam kontak senjata di Puncak Jaya.

Sementara itu, Komnas HAM mengecam keras penembakan brutal oleh KKB terhadap tim pencari Iptu Tomi Marbun.

Pemerintah melalui aparat gabungan menyatakan akan terus berkomitmen melakukan operasi penindakan secara tegas namun terukur, demi menciptakan Papua yang aman dan damai.*

(oz/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru