BREAKING NEWS
Kamis, 17 Juli 2025

Ahli Teknologi Plastik Tegaskan Galon Polikarbonat Aman, Migrasi BPA Hanya Terjadi pada Suhu 70 Derajat Celsius

BITVonline.com - Sabtu, 14 Desember 2024 06:31 WIB
119 view
Ahli Teknologi Plastik Tegaskan Galon Polikarbonat Aman, Migrasi BPA Hanya Terjadi pada Suhu 70 Derajat Celsius
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Isu terkait migrasi Bisphenol A (BPA) dari galon ke dalam air masih menjadi perhatian masyarakat. Namun, pakar teknologi plastik, Oka Tan, memastikan bahwa migrasi BPA dari galon polikarbonat ke air minum tidak akan terjadi hanya karena terpapar sinar matahari. Hal ini disebabkan migrasi BPA hanya terjadi jika kemasan terpapar pada suhu hingga 70 derajat Celsius.

Menurut Oka Tan, yang juga merupakan lulusan University of Applied Science Darmstadt Jerman, praktik distribusi galon polikarbonat di Indonesia telah memenuhi standar keamanan dan tidak bermasalah, meskipun didistribusikan di siang hari yang panas.“Kecuali nanti suhu kita di dunia sampai 70 derajat, nah itu ya lain persoalan. Tapi, sampai saat ini kan di Indonesia cuma 40 derajat, itu sudah maksimum,” kata Oka Tan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (14/12).

Oka menambahkan bahwa migrasi BPA juga bisa dipicu oleh benturan atau gesekan keras yang merusak kemasan. Namun, distribusi galon di Indonesia sudah mematuhi prosedur yang memastikan gesekan semacam itu minimal dan tidak berdampak pada keamanan air minum.

Oka Tan menjelaskan bahwa untuk negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, galon berbahan polikarbonat lebih ideal dibandingkan galon berbahan Polyethylene Terephthalate (PET) atau kemasan sekali pakai. Pasalnya, polikarbonat memiliki daya tahan yang lebih baik dan mampu bertahan lebih lama dalam penggunaan berkali-kali.“Galon polikarbonat memiliki ketahanan yang lebih kuat daripada PET. Bahkan, kebiasaan warga yang sering membanting atau meletakkan galon dengan keras tidak akan memicu migrasi zat kimia, berkat ketahanannya,” ujar Oka.

Galon polikarbonat diklaim dapat digunakan hingga 20 kali pemakaian. Oka juga menilai bahwa penggunaan galon jenis ini lebih aman untuk para produsen dibandingkan dengan PET yang memiliki risiko lebih tinggi mengalami keretakan atau kebocoran.

Isu keamanan galon kuat polikarbonat juga sudah diteliti oleh berbagai lembaga. Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Akhmad Zainal Abidin, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak menemukan indikasi migrasi BPA dari galon polikarbonat ke dalam air minum. Penelitian ini melibatkan uji sampel dari beberapa merek air minum dalam kemasan (AMDK) populer.

Studi tersebut menunjukkan bahwa galon kuat berbahan polikarbonat masih sangat aman untuk dikonsumsi tanpa menimbulkan risiko BPA pada air minum.

Meskipun migrasi BPA terbukti aman dengan pengujian yang dilakukan, isu pemaparan sinar matahari melalui metode distribusi juga tetap menjadi perhatian. Beberapa galon didistribusikan menggunakan truk terbuka yang dapat terpapar sinar matahari langsung. Akan tetapi, Oka Tan memastikan bahwa suhu hingga 40 derajat Celsius yang umum di Indonesia tidak berbahaya dan tidak memicu migrasi BPA.

Dengan penjelasan dari para ahli seperti Oka Tan dan Akhmad Zainal Abidin, masyarakat diimbau untuk tidak khawatir berlebih mengenai migrasi BPA dari galon polikarbonat. Polikarbonat tetap menjadi pilihan yang aman dan kuat untuk kebutuhan distribusi air minum dalam kemasan, khususnya untuk iklim tropis seperti Indonesia.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru