JAKARTA - Investor kawakan dunia Ray Dalio dipastikan tidak akan menjadi penasihat untuk Daya Anagata Nusantara (Danantara), sovereign wealth fund (SWF) terbaru Indonesia yang dibentuk di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini disampaikan hanya dua bulan setelah namanya diumumkan sebagai salah satu anggota dewan penasihat Danantara.
Dalio, yang dikenal sebagai pendiri Bridgewater Associates – hedge fund terbesar di dunia – memilih mundur tanpa alasan yang dijelaskan secara terbuka. Keputusan tersebut menjadi sorotan karena sebelumnya nama Dalio digembar-gemborkan sebagai bagian dari deretan tokoh internasional yang akan memperkuat kredibilitas Danantara.
"Ketidakhadiran Dalio merupakan kemunduran lain bagi salah satu inisiatif andalan Presiden Indonesia Prabowo Subianto yang saat ini mencoba untuk meningkatkan perekonomian," kata sumber Bloomberg, Rabu (28/5/2025), yang enggan disebutkan namanya.
Danantara sendiri dibentuk untuk mengelola aset perusahaan milik negara dan dividen bernilai miliaran dolar, dengan ambisi menjadi katalis investasi strategis dan mempercepat pembangunan nasional. Namun, kepergian Dalio menambah kekhawatiran seputar transparansi dan arah strategis lembaga baru tersebut.
Dalam presentasi publik Danantara kepada kalangan bisnis internasional di Jakarta bulan Mei lalu, nama Ray Dalio tidak lagi tercantum sebagai penasihat. Dewan penasihat yang ditampilkan hanya mencantumkan empat nama: ekonom Jeffrey Sachs, mantan manajer dana Chapman Taylor, mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, dan mantan kepala Asia Credit Suisse, Helman Sitohang.
Saat dimintai komentar, Dalio memilih bungkam. Sementara Taylor membenarkan perannya melalui profil LinkedIn, dan Sachs mengonfirmasi bahwa ia menjabat secara pro bono, tanpa kompensasi. Baik Thaksin maupun Sitohang belum memberikan pernyataan resmi.
Sementara itu, Juru Bicara Danantara, Kania Sutisnawinata, menyampaikan bahwa pihaknya masih dalam proses menyelesaikan berbagai program kerja dan menyempurnakan rencana bisnis. Namun, ia tidak menanggapi pertanyaan terkait status Ray Dalio atau alasan penghapusannya dari daftar penasihat.
Ketiadaan Ray Dalio – tokoh yang punya reputasi besar di dunia investasi global – dapat memengaruhi persepsi internasional terhadap Danantara, apalagi lembaga ini masih dalam tahap awal pembentukan dan belum memiliki rekam jejak investasi yang signifikan.*
(oz/j006)
Editor
: Justin Nova
Ray Dalio Batal Jadi Penasihat SWF Indonesia, Danantara Tanpa Nama Besar Bridgewater