JAKARTA – Aksi demonstrasi besar-besaran dilakukan para sopir truk dari berbagai komunitas pada Rabu pagi (2/7/2025) di Jakarta.
Para sopir memprotes penerapan kebijakan zero over dimension over load (ODOL) yang dinilai memberatkan pelaku logistik dan sopir angkutan barang.
Titik aksi difokuskan di depan Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dengan tuntutan agar Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi atau Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersedia menemui mereka.
Sekitar pukul 08.00 WIB, ratusan kendaraan logistik, mulai dari truk hingga mobil bak terbuka, melakukan konvoi dari kawasan Pasar Senen menuju kantor Kemenhub.
Para sopir mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol perlawanan.
Aksi ini dikomandoi komunitas sopir dari berbagai daerah, termasuk Solidaritas Komunitas Independen Bakul (SKIB) dan organisasi truk lainnya.
Dalam orasinya, salah satu koordinator aksi, Cahyadi, menegaskan bahwa para sopir menolak keras aturan ODOL jika tidak disertai kebijakan kompensasi yang adil.
"Zero ODOL ini akan membunuh kami pelan-pelan. Kami bukan menolak aturan, tapi kami minta keadilan. Kalau muatan dikurangi, perusahaan juga harus naikkan tarif. Jangan kami terus yang ditekan," kata Cahyadi di lokasi aksi.
Para sopir juga menyoroti maraknya praktik pungutan liar (pungli) dan aksi premanisme di sejumlah jalur distribusi.
Cahyadi mengungkapkan, dalam setahun sopir bisa kehilangan hingga Rp150 juta karena harus membayar "jatah" preman.
"Kami minta jaminan keamanan dari negara. Kalau mau tertibkan ODOL, tertibkan juga preman jalanan dan pungli-pungli yang kami hadapi tiap hari," tambahnya.
Dalam pantauan di lapangan, aksi berlangsung damai namun penuh semangat.