SURIAH– aliansi pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) melancarkan serangan mendadak yang berhasil menguasai Aleppo, kota kedua terbesar Suriah. Kelompok yang sebelumnya berafiliasi dengan al-Qaeda ini mengklaim serangan tersebut sebagai bagian dari revolusi untuk menggulingkan rezim Bashar al-Assad. Abu Mohammed al-Jawlani, pemimpin HTS, menegaskan bahwa tujuan mereka adalah menjatuhkan pemerintahan Assad dan mereka berhak menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut.
HTS, yang saat ini menguasai sebagian besar wilayah barat laut Suriah, telah mendapatkan label “organisasi teroris” dari sejumlah negara di dunia karena keterkaitannya dengan al-Qaeda dan praktik kekerasan yang diduga melanggar hak asasi manusia. Dengan serangan yang terus berlanjut, HTS memanfaatkan ketegangan yang terus membesar di negara itu untuk memperluas kekuasaan mereka.
Di tengah eskalasi kekerasan ini, otoritas Amerika Serikat dan Rusia mengeluarkan imbauan untuk warganya yang berada di Suriah. Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peringatan untuk segera meninggalkan negara tersebut mengingat situasi keamanan yang terus memburuk, terutama dengan adanya bentrokan aktif antara berbagai kelompok bersenjata di seluruh Suriah. Imbauan ini menyarankan warga negara AS untuk segera meninggalkan Suriah selagi masih tersedia penerbangan komersial.Seruan serupa datang dari Kedutaan Besar Rusia di Damaskus, yang juga menyarankan warga negaranya untuk meninggalkan Suriah menggunakan penerbangan komersial. Kedutaan Rusia memperingatkan bahwa meskipun beberapa bandara masih beroperasi, situasi dapat memburuk dengan cepat, dan penting bagi warga negara Rusia untuk segera meninggalkan Suriah.
(JOHANSIRAIT)