BREAKING NEWS
Selasa, 30 September 2025

Julani Desak Irak Hindari Keterlibatan dalam Konflik Suriah dan Larang PMU Dukung SAA

BITVonline.com - Jumat, 06 Desember 2024 11:50 WIB
Julani Desak Irak Hindari Keterlibatan dalam Konflik Suriah dan Larang PMU Dukung SAA
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

IRAK- Pemimpin kelompok ekstremis Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed al-Julani, pada tanggal 5 Desember 2024 mendesak Perdana Menteri Irak, Mohammed Shia al-Sudani, untuk memastikan Irak tetap terhindar dari keterlibatan dalam perang Suriah. Julani, dalam pesan video yang diunggah melalui saluran Telegram kelompoknya, memperingatkan al-Sudani untuk tidak membiarkan Irak terjerumus ke dalam “tungku baru” dari konflik yang sedang berlangsung di Suriah.

Julani secara khusus meminta agar pemerintah Irak mengambil langkah-langkah untuk mencegah Unit Mobilisasi Populer (PMU), yang merupakan kelompok milisi yang bersekutu dengan Iran dan tentara nasional Irak, untuk mendukung Tentara Arab Suriah (SAA). PMU, yang dikenal dengan sebutan Hashd al-Shaabi, memiliki peran signifikan dalam perjuangan melawan ISIS sejak 2014, namun kini berfungsi sebagai kelompok militer semi-resmi yang mendapat pengakuan pemerintah.

Pernyataan Julani ini mencuat setelah meningkatnya ketegangan di Suriah barat laut, dengan serangan yang dilakukan oleh kelompok ekstremis yang berafiliasi dengan HTS. Seiring dengan situasi yang semakin memburuk, pemerintah Irak telah meningkatkan pengawasan dan pengerahan tentara ke perbatasan Irak-Suriah, menunjukkan potensi keterlibatan dalam konflik Suriah.HTS, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh PBB, memiliki hubungan yang rumit dengan berbagai aktor regional, termasuk Irak dan Iran. Kelompok ini menegaskan posisinya dalam upaya untuk menghindari perluasan konflik Suriah ke wilayah Irak yang dapat memperburuk ketidakstabilan kawasan.Kehadiran PMU di wilayah Suriah telah menjadi salah satu isu sensitif dalam dinamika politik kawasan ini, di mana Irak berusaha untuk menyeimbangkan hubungan internasionalnya dan menghindari terjebak dalam persaingan geopolitik yang lebih luas. (JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru