BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

"Indonesia (C)emas 2025": BEM-SI Bacakan 11 Tuntutan Strategis, Minta Pemerintah Tak Tutup Mata

Paul Antonio Hutapea - Selasa, 29 Juli 2025 11:33 WIB
53 view
"Indonesia (C)emas 2025": BEM-SI Bacakan 11 Tuntutan Strategis, Minta Pemerintah Tak Tutup Mata
BEM-SI menggelar aksi damai bertajuk "Indonesia (C)emas 2025" di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada Senin (28/7/2025). (foto: tangkapan layar tiktok ukmpagarnusajawatimur)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menggelar aksi damai bertajuk "Indonesia (C)emas 2025" di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, pada Senin (28/7/2025).

Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan mahasiswa atas dinamika kebijakan nasional yang dinilai menjauh dari cita-cita keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat.

Mahasiswa dari UI, IPB, UNJ, PNJ, USU Medan, UIN Sumut, UIN Ar-Raniry, UNAND, UNRI, Universitas Bengkulu dan berbagai kampus lainnya ikut turun langsung dalam barisan massa.

Baca Juga:

Dengan membawa spanduk, poster, dan kajian akademik, para peserta long march dari Monas menuju titik aksi sambil menyuarakan tuntutan agar negara lebih peka terhadap keresahan rakyat.

"Aksi ini bukan tentang gagalnya Indonesia Emas, tetapi tentang rakyat yang semakin cemas. Kami hadir bukan hanya sebagai simbol perlawanan, tapi sebagai penyambung lidah rakyat," tegas Teo Ramadhan, Koordinator Lapangan aksi BEM-SI.

Baca Juga:

11 Tuntutan untuk Indonesia yang Lebih Adil

Koordinator Pusat BEM-SI, Muzammil Ihsan, menyatakan bahwa 11 tuntutan yang dibacakan merupakan hasil kajian kritis dan suara dari akar rumput mahasiswa di berbagai daerah.

Berikut 11 poin tuntutan aksi "Indonesia (C)emas 2025":

- Menolak segala bentuk pengaburan dan politisasi sejarah demi kepentingan elit kekuasaan.

- Mendesak penundaan pengesahan RUU yang masih menyimpan pasal kontroversial hingga dilakukan revisi substantif.

- Menuntut transparansi penuh dalam perjanjian bilateral dan perlindungan kepentingan nasional.

- Mendorong audit menyeluruh terhadap izin pertambangan dan pemberantasan tambang ilegal, serta perlindungan masyarakat adat.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru