BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Menag Sesalkan Pembubaran Rumah Doa di Padang: Semoga Jadi yang Terakhir

Abyadi Siregar - Selasa, 29 Juli 2025 15:12 WIB
68 view
Menag Sesalkan Pembubaran Rumah Doa di Padang: Semoga Jadi yang Terakhir
RAPAT KERJA NASIONAL EVALUASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1446H/2025M. (foto: tangkapan layar yt Infornasi Haji)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PADANG — Insiden pembubaran aktivitas ibadah di rumah doa Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang, Sumatera Barat, menuai perhatian serius dari Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar.

Ia mengaku sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi pada Minggu (27/7) petang tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

"Kami sedang mengumpulkan data. Saya akan segera mengirim tim dari kementerian ke Padang. Saya berharap ini menjadi peristiwa terakhir yang terjadi di Indonesia. Kesalahpahaman semacam ini harus dihentikan," ujar Nasaruddin usai menghadiri Rapat Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2025, Selasa (29/7).

Baca Juga:

Ia menyebut telah melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Barat guna mencari solusi terbaik.

Kemenag juga akan menyiapkan langkah jangka pendek dan jangka panjang untuk mencegah ketegangan serupa, salah satunya dengan memperkenalkan pendekatan pendidikan berbasis nilai kasih dan toleransi.

Baca Juga:

"Kami sudah berkomunikasi dengan Kanwil-nya. Saya juga mendengar bahwa situasi sudah dikendalikan oleh aparat dan berbagai pihak terkait. Namun tetap, peristiwa ini menimbulkan citra negatif bagi bangsa kita," tambahnya.

Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Kemenag tengah menyusun rencana penerapan kurikulum cinta di lingkungan sekolah.

Kurikulum ini, menurut Nasaruddin, bertujuan membentuk sikap saling pengertian, empati, dan mengikis benih prasangka antarkelompok masyarakat.

"Kami ingin memperkenalkan kurikulum cinta agar setiap anak Indonesia diajarkan untuk hidup dalam kedamaian, tanpa kecurigaan, tanpa kebencian," jelasnya.

Sebelumnya, aktivitas ibadah jemaat GKSI yang berlangsung di sebuah rumah di RT 03 RW 09, Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, dibubarkan sekelompok warga.

Dalam video yang beredar luas di media sosial, tampak massa mendatangi lokasi dan melakukan tindakan perusakan terhadap properti serta membubarkan jemaat, termasuk perempuan dan anak-anak yang berada di lokasi.

Polisi telah menetapkan sembilan orang sebagai terduga pelaku pembubaran dan perusakan.

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru