BREAKING NEWS
Senin, 06 Oktober 2025

Presiden Prabowo Targetkan 300 Sekolah Rakyat untuk Putus Rantai Kemiskinan Absolut

Justin Nova - Jumat, 15 Agustus 2025 21:45 WIB
Presiden Prabowo Targetkan 300 Sekolah Rakyat untuk Putus Rantai Kemiskinan Absolut
Presiden Prabowo Subianto (foto: youtube/ sekretariat presiden)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan absolut melalui pembangunan Sekolah Rakyat. Hal ini disampaikan dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR/DPR 2025, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat (15/8/2025).

"Salah satu upaya kita untuk memutus rantai kemiskinan absolut adalah membentuk Sekolah Rakyat. Kita sudah berhasil membangun dan membuka 100 Sekolah Rakyat. Tahun depan kita targetkan menjadi 200, dan selanjutnya 300 sekolah," tegas Presiden Prabowo.

Fokus untuk Anak dari Keluarga Sangat Miskin

Program Sekolah Rakyat dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga berpenghasilan sangat rendah, khususnya kelompok desil 1–2 menurut Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN). Anak-anak ini akan diasramakan dan mendapat pendidikan berkualitas, sehingga memiliki peluang yang lebih besar untuk keluar dari kemiskinan struktural.

"Anak-anak yang orang tuanya miskin tidak perlu terus miskin. Ini yang kita upayakan dan kerjakan sekarang," ujar Presiden.

Ketua MPR: Sekolah Rakyat Adalah Langkah Strategis

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyambut baik program ini sebagai solusi pemerataan pendidikan. Menurutnya, Sekolah Rakyat memberi kesempatan yang adil bagi semua anak untuk meraih masa depan cerah, terlepas dari kondisi ekonomi keluarganya.

"Sekolah Rakyat adalah jawaban strategis bagi anak-anak kurang mampu yang selama ini sulit mengakses pendidikan berkualitas," ujarnya.

Mensos: 16 Ribu Siswa Mulai Belajar di Sekolah Rakyat

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) melaporkan bahwa hingga Agustus 2025, sudah ada 100 titik Sekolah Rakyat yang aktif. Pada September 2025, jumlah tersebut akan bertambah sekitar 60 titik, menjangkau total 16.000 siswa yang telah mulai belajar di tahun ajaran 2025–2026.

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru